Berita Jepang | Japanesestation.com

Bahasa Jepang merupakan bahasa resmi negara Jepang. Orang Jepang menyebut bahasa resmi mereka dengan sebutan "日本語" (nihongo). Kepopuleran anime, drama, manga, dan JPOP membuat segala hal tentang Jepang semakin dikenal oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah bahasa Jepang. Kini, ada banyak orang asing yang tertarik atau sedang mempelajari bahasa Jepang. Bahkan, di Indonesia, bahasa Jepang menjadi salah satu mata pelajaran di beberapa SMA.

Ingin tahu lebih banyak fakta tentang bahasa Jepang? Yuk langsung saja simak artikel ini sampai akhir.

Penyebutan Pronomina Persona

Pronomina persona adalah kata ganti untuk menunjuk orang yang terdiri dari kata ganti orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Dalam bahasa Jepang juga terdapat pronomina persona, tetapi uniknya ada banyak kata yang bisa digunakan untuk menyebutkan kata ganti orang. Sebagai contoh, mari gunakan kata ganti orang pertama untuk menunjuk diri sendiri. Dalam bahasa Indonesia kata untuk menunjuk diri sendiri adalah “saya” dan “aku”.

Bagaimana dengan bahasa Jepang?

Dalam bahasa Jepang, selain watashi ternyata ada banyak kata lain yang dapat digunakan untuk menyebutkan diri sendiri”, yaitu 僕 (boku), 俺 (ore),  自分 (jibun), dan lain-lain.

  • 僕 (boku) : sering digunakan oleh laki-laki. Termasuk kata informal, tetapi masih bisa digunakan juga dalam urusan pekerjaan atau bisnis
  • 俺 (ore) : sama seperti "boku", "ore" digunakan juga oleh laki-laki. Tetapi, "ore" merupakan kata gaul dan cenderung dianggap sebagai kata yang kasar/tidak sopan. "ore" hanya boleh digunakan saat berbicara dengan teman
  • 自分 (jibun) : berati “diri sendiri”.  Digunakan untuk menunjuk diri sendiri tapi juga bisa digunakan untuk menyebut diri lawan bicara. Membingungkan, ya.

Selain kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua dan ketiga dalam bahasa Jepang juga ada beragam. Meskipun ada banyak kata yang bisa digunakan, kata-kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Kamu harus memperhatikan situasi dan kepada siapa kamu berbicara karena kata-kata dalam bahasa Jepang memiliki aturan penggunaan tersendiri.

Tidak Hanya Dituturkan di Jepang

Meskipun Jepang memanglah satu-satunya negara yang menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa resmi, bukan berarti bahasa Jepang hanya dituturkan di negara Jepang. Di Republik Palau, bahasa Jepang dianggap sebagai bahasa minoritas. Dan, pada tahun 2010, 1% warga California dan 15% warga Hawai berbahasa Jepang.

Bahasa yang Berkecepatan Tinggi

Sebuah riset telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang paling cepat di dunia. Bahasa Jepang memiliki kepadatan informasi 0,49, tingkat silabus 7,84 dan tingkat informasi 0,74. Dibandingkan dengan bahasa lain seperti bahasa Inggris atau bahasa Mandarin, kecepatan bahasa Jepang masih lebih tinggi.

Tidak Memiliki Hubungan 'Genetik' Dengan Bahasa Lain

Kanji diadaptasi dari huruf China dan kemudian digunakan sebagai sistem penulisan Jepang. Akan tetapi, bahasa Jepang ternyata tidak berkaitan atau berasal dari bahasa China sama sekali. Dan, bahasa Jepang tidak termasuk dalam rumpun bahasa yang sama dengan bahasa China. Karena bahasa Jepang dikatakan tidak memiliki turunan langsung dari bahasa manapun, bahasa ini dianggap sebagai salah satu bahasa terunik di dunia.

Huruf Romaji Berkaitan Dengan Agama Katolik

Selama tahun 1500-an, huruf Romaji dikembangkan oleh orang Jepang yang beragama Katolik. Mereka ingin membantu misionaris Eropa untuk memperkenalkan ordo Jesuit (Katolik) tanpa harus bersusah payah mempelajari sistem penulisan Jepang yang rumit. Bentuk romanisasi tulisan Jepang tertua dibuat dengan didasarkan pada bahasa Portugis. Menariknya, kamus bahasa Jepang-Inggris pertama yang menampilkan huruf Romaji ternyata diterbitkan oleh James Curtis Hepburn pada tahun 1800-an. Ya, itu adalah Hepburn Romanization.

Bahasa yang Paling Banyak Dituturkan

Dengan jumlah penutur asli bahasa Jepang sekitar 128 juta, bahasa Jepang menduduki peringkat 9 sebagai bahasa yang paling banyak dituturkan di dunia. Kemudian, karena pengaruh globalisasi budaya Jepang seperti anime, manga dan JPOP yang semakin populer, banyak orang asing yang tertarik untuk belajar dan berbicara dalam bahasa Jepang. Dengan ini, jumlah penutur bahasa Jepang akan semakin bertambah.

Huruf Katakana

Selama periode Heian, kata-kata yang ditulis dengan huruf Kanji sulit untuk dibaca. Kemudian Katakana diadopsi agar dapat membaca Kanji dengan mudah.  Kembali ke tahun 951 setelah masehi, Katakana digunakan oleh biksu Budha untuk membuat anotasi pada tulisan Cina sehingga orang-orang Jepang dapat membacanya. Fungsi Katakana mirip dengan Furigana. Seiring berjalannya waktu, huruf Katakana dijadikan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pedagang asing.

Asal-usul Bahasa Jepang

Asal-usul darimana datangnya bahasa Jepang masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Beberapa sumber menyatakan bahwa bahasa Jepang dibawa ke Jepang pada awal hingga pertengahan abad kedua sebelum masehi. Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Jepang berhubungan dengan rumpun bahasa Ural-Altaic (Turki, Mongol, Machu, dan Korea). Bahasa Jepang juga memiliki kesamaan dengan bahasa Austronesian seperti Plynesian. 

Tidak Ada Kata Benda Bentuk Jamak

Bagi yang belajar bahasa Jepang, mungkin menyadari bahwa bahasa Jepang tidak memiliki bentuk jamak untuk benda. Dalam bahasa Inggris, untuk menyebutkan benda yang jamak harus menambahkan “s” ke akhir kata. Contohnya, “book” menjadi “books”. Dalam bahasa Indonesia, untuk menunjukkan benda yang jamak harus mengulang kata tersebut. Contohnya, “buku” menjadi “buku-buku”. 

Berbeda dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepang tidak ada perubahan pada kata untuk menunjukkan benda yang jamak .

これは本です (Kore wa hon desu)

Terjemahan: Ini adalah buku

Dari kalimat tersebut tidak dapat diketahui apakah buku itu jumlahnya hanya ada satu atau lebih.

Lalu, bagaimana caranya menyebutkan benda yang jumlahnya ada banyak?

Untuk menyebutkan benda yang jamak, orang Jepang biasanya menambahkan kata keterangan seperti たくさん (takusan) yang berarti "banyak" dan 様々 (samazama) yang berarti "beragam" atau "beravariasi".

Itulah sembilan fakta tentang bahasa Jepang. Ternyata bahasa Jepang memiliki fakta-fakta yang sangat menarik, ya. Fakta nomor berapa yang baru kamu ketahui?