Belajar bahasa baru memang terkadang terasa sulit. Apalagi, jika bahasanya adalah bahasa Jepang. Sudah belajar tata bahasanya yang susah, belum lagi huruf-hurufnya! Tapi jangan khawatir, ada beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang kalian! Apa saja?
1. Kurangi belajar, perbanyak latihan!
Ada baiknya nih jika kita belajar dengan kadar yang “cukup” tetapi meluangkan waktu untuk berlatih berbicara lebih banyak. Memang sih, belajar itu perlu untuk mengetahui pola kalimat mana yang sempurna. Tapi, jangan sampai kebanyakan belajar dari buku dan gak mau mencoba berbicara sebelum “benar-benar menguasai” ya! Alasannya, karena cara terbaik untuk melancarkan skill speaking-mu adalah dengan mempraktikkannya secara langsung.
Memang, belajar itu perlu. Tapi, dengan belajar berbicara secara langsung, kita dapat mengingat banyak hal, seperti kosa kata, ekspresi, pengucapan, dan bagaimana sih rasanya berbicara lansung dengan lawan bicara dalam bahasa Jepang. Untuk menemukan lawan bicara berbahasa Jepang, teman-teman bisa mengikuti komunitas Jejepangan, biasanya sih ada yang sudah mahir dalam berbahasa Jepang lho! Jika tidak, situs seperti I Talk dan Interpals akan membantumu mengobrol bersama orang Jepang langsung!
2. Belajar aktif
Masih berhubungan dengan poin pertama, kita harus tetap aktif jika ingin mempelajari bahasa asing dengan cepat. Misalnya nih, bebicara dalam bahasa Jepang dengan setiap orang yang mempelajari bahasa negeri matahari terbit ini dan tetap belajar dari buku-buku atau media lainnya di waktu luang.
3. Prioritaskan grammar!
Salah satu hal penting yang perlu dipahami saat mempelajari suatu bahasa adalah kosa kata tidak berguna jika kita tak tahu cara menggunakannya. Alasannya, jika kita memiliki grammar yang kuat, kita akan lebih mudah berkomunikasi dalam sebuah percakapan langsung. Dengan mengetahui grammar, meski yang sederhana, dapat memungkinkan kita untuk menyajikan informasi dengan lebih luas. Ingat-ingat ya!
4. Pelajari bahasa kita sendiri lebih baik
Sebenarnya, ada satu cara yang bisa memudahkanmu dalam belajar berbicara bahasa Jepang, yaitu, mempelajari bahasa asli kita sendiri. Lho?
Jadi begini, dengan mempelajari bahasa kita sendiri secara lebih mendalam, kita dapat menjelaskan ekspresi tertentu yang “sulit.” Dengan ini, kita dapat lebih relate dan memahami bahasa baru yang kita pelajari dengan konsep yang telah kita pahami sebelumnya. Misalnya saja, kita tak bisa mengatakan “hayai hashirimasu” karena “hayai” (cepat) adalah kata sifat dan “hashirimasu” (lari) adalah kata kerja, membuat kita tak bisa menyatukannya dengan mudah. Tapi, lihat deh dalam bahasa Indonesia. “Cepat lari,” terasa aneh kan? Karena itu, akan lebih baik jika kita mengucapkannya dengan “lari dengan cepat,” membuat kita lebih mudah memahaminya. Jika sudah tahu, akan lebih mudah deh untuk mempraktikannya ke bahasa Jepang!
5. Pahami partikel
Partikel adalah hal paling penting untuk memahami suatu kalimat dalam bahasa Jepang. Pasalnya, mereka memiliki fungsi untuk menentukan peran kata dalam suatu kalimat. Contoh: Watashi wa konbini de pan o kaimashita. (Saya membeli roti di konbini.) Kata kerja di kalimat tersebut adalah “kaimashita”, artinya “membeli (lampau)”, dan ia tak memiliki partikel karena ia tak membutuhkannya. Namun, coba deh liat kata lain:
- Watashi wa – “wa” menunjukkan topik, dalam kalimat ini, kita membicarakan (saya) yang membeli roti.
- Konbini de – “de” menunjukkan di mana terjadinya hal itu. Terjadinya di konbini kan? Kono pan wo – “wo/o” menunjukkan objek kata kerja. Do kalimat ini, kata kerjanya adalah “kaimashita”, jadi “wo/o” di sini mengindikasikan apa yang dibeli (roti).
Bingung? Tapi, jika terbiasa pasti bisa kok!
6. Memahami perbedaan “ni” dan “de”
Sudah paham partikel? Jika iya, kini kamu harus memhami perbedaan antara “ni” dan “de”. Dua partikel ini biasanya berhubungan dengan lokasi dan keduanya dapat diterjemahkan sebagai “di”
Bingung kan? Nah, ini cara membedakannya!
- De mendefiniskan di mana kejadian terjadi
- Ni mendefirniskan tujuan dari suatu aktivitas yang melibatkan pergerakan.
Jadi, jika kita melakukan sesuatu, tempat di mana kita melakukannya harus memakai partikel “de.” Namun, jika berpindah dari A ke B, atau melakukan seseuatu yang dapat mengakibatkan berpindahnya A ke B, seperti memberi atau mengirim, harus memakai “ni.”
Bingung memang, tapi lama-lama bakal terbiasa kok!
7. Luangkan waktu khusus
Banyak dari orang yang belajar bahasa Jepang secara otodidak biasanya mengatakan bahwa mereka akan mempelajari bahasa Jepang “saat sempat.” Jika begini, pasti akan selalu ada gangguannya, misalnya saat ada sesuatu yang kita anggap lebih penting. Jadi, kapan belajarnya kan?
Tapi, tetap jangan dibawa stress! Buatlah proses belajarmu menyenangkan. Misalnya saja, dengan menonton drama Jepang untuk mengasah kemampuan mendengarmu atau mempraktikkan kemampuan berbicara dengan memesan makanan di restoran. Selain itu agar lebih efektif, buatlah jadwal yang nampak ringan namun teratur, misalnya dengan 30 menit per-hari selama 6 hari. Jadi, kamu juga gak akan terlalu pusing kan?
Semoga dengan 7 cara di atas, kemampuan berbahasa Jepang teman-teman bertambah tinggi ya!