Berita Jepang | Japanesestation.com

Sistem penulisan Jepang terdiri dari tiga jenis huruf. Salah satunya adalah kanji, yang terdiri dari ribuan karakter, masing-masing mewakili suatu ide, dan sebuah makna. Setiap karakter kanji dapat memiliki banyak cara baca, mulai dari 1 atau 2, hingga BANYAK (bisa mencapai puluhan cara baca), dan ini bisa sangat sulit untuk dipelajari.

Hingga hari ini, di Jepang, daftar total 2.136 kanji telah dipilih untuk dipelajari oleh orang Jepang, dan mereka membutuhkan waktu hingga sekolah menengah untuk mempelajari semuanya. Ini adalah jumlah kanji yang perlu kamu ketahui untuk membaca koran.

Kanji
Kanji (pakutaso.com)

Meskipun merupakan bagian yang sangat besar dari bahasa dan sistem penulisan Jepang, kanji tidak berasal dari Jepang, tetapi dari Cina, karena “kanji” itu sendiri berarti "karakter Cina” (kan, 漢, dan ji, 字). Dalam bahasa Cina Mandarin, kata "kanji" diucapkan "hànzì". Karena itu kamu bisa mendengar beberapa kemiripan antara bahasa Cina dan bahasa Jepang (termasuk bahasa Korea).

Sejarah Kanji

Kanji lahir sekitar 3.300 tahun yang lalu di Tiongkok, pada masa Dinasti Shang, yang juga dikenal sebagai Dinasti Yin. Pada awalnya mereka sama sekali tidak terlihat seperti kanji yang kita kenal sekarang. Pembuatan kanji membutuhkan waktu yang sangat, sangat lama. Kanji bahkan tidak dianggap sebagai sistem penulisan sampai dinasti Zhou, dan benar-benar mulai menyebarkan ide tentang sistem penulisan ini.

Pada periode waktu itu, orang sangat bergantung pada hujan jika mereka ingin bisa memanen tanaman dan makan. Jadi mereka berusaha berkomunikasi kepada para Dewa, dan untuk memahami jawaban para Dewa, mereka akan membakar cangkang kura-kura dan tulang hewan, di mana mereka akan membaca retakan yang terbentuk dari proses pembakaran dan menafsirkannya untuk memprediksi periode hujan.

Mereka akan menyalin bentuk retakan tersebut pada cangkang kura-kura yang tidak terbakar dan mencoba menemukan maknanya. Tulang dan cangkang yang menyimpan jawaban tersebut disebut tulang ramalan (甲骨文字, kōkotsumoji, dalam bahasa Jepang). Inilah sebabnya mengapa ditemukan banyak prasasti dengan aksara Cina yang tertulis di atas cangkang kura-kura dari era itu.

Koukotsumoji
Koukotsumoji di atas cangkang kura-kura (itsjapantime.com)

Karakter aneh yang disalin ini adalah kemunculan pertama kanji. Namun pada saat itu, ini sama sekali tidak dianggap sebagai sistem penulisan, melainkan hanya apa yang dianggap orang sebagai jawaban Dewa melalui beberapa tanda.

Jadi, waktu berlalu, dan setelah pertempuran, Dinasti Zhou menggantikan dinasti Shang untuk memerintah negara. Mereka menemukan semua retakan ini dan interpretasinya, dan menyadari bahwa itu bisa menjadi cara yang bagus untuk berkomunikasi antar manusia.

Mereka memiliki ide untuk menggunakan karakter yang pernah digunakan untuk berkomunikasi dengan Dewa ini untuk berkomunikasi dengan klan lain. Mereka percaya bahwa dengan sistem yang berputar di sekitar ideograf, dengan karakter dengan makna dan bukan pengucapan yang ditentukan, bahkan orang dari negara asing yang tidak berbicara bahasa yang sama pun bisa mengerti.

Tetapi sistem penulisan ini tidak sepenuhnya terstruktur, dan beberapa orang tidak mengikuti prinsip-prinsip yang diciptakan pada masa dinasti sebelumnya, yang menyebabkan terciptanya banyak kanji baru, dan juga cara penulisan yang berbeda, bergantung pada daerahnya.

Evolusi Kanji

Karakter kanji yang digunakan pada saat itu bukanlah yang kita kenal sekarang, kanji terus berkembang dan masih berlanjut sampai sekarang!

Tabel Revolusi Kanji
Tabel revolusi kanji (tofugu.com)

Pada saat itu, kanji digunakan untuk apapun dan tulis bagaimanapun kamu mau, alias mengarang bebas, sehingga muncul berbagai jenis kanji baru yang padahal memiliki makna yang sama. Tetapi itu semua berubah pada saat dinasti Qin, ketika Cina bersatu di bawah satu kerajaan (sekitar 221 SM), sistem penulisan mulai ditetapkan dan sama untuk seluruh negeri. LiSu (Perdana Menteri) menulis rangkuman dari semua karakter yang harus digunakan dan wajib dipelajari, berisi sekitar 3.300 kanji yang berbeda. Mereka mulai menggunakannya untuk dokumen dan hal-hal resmi.

Meskipun itu cukup keren, karakter tersebut sangat rumit dan sangat sulit untuk ditulis. Jadi mereka mulai menyederhanakan semua karakter yang sangat rumit ini, meskipun beberapa dari karakter saat ini masih SANGAT rumit.

Sayangnya, daftar rangkuman kanji tersebut tidak bertahanan lama, dan orang pintar di Tiongkok mulai mempelajari 10.000+ karaker kanji, dan menjadi 8.000 karakter ketika sampai di Jepang. Sekitar abad ke-6 hingga ke-10 Masehi, kanji terus berkembang seiring dengan tujuan orang-orang di Tiongkok untuk menjadi lebih cepat dan akurat saat menulis, yang mengarah pada terciptanya gaya kanji yang dicetak.

Lalu, Bagaimana Bisa Sampai ke Jepang?

Awalnya, sebelum kanji diimpor, Jepang sama sekali tidak punya sistem penulisan, semuanya hanya diucapkan. Semua mitos dan legenda diturunkan dari generasi ke generasi hanya dengan berbicara. Kanji mulai menyebar di Jepang dan digunakan menjelang akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5. Diperkirakan bahwa karakter tersebut dibawa oleh imigran Cina melalui semenanjung Korea.

Kanji
Kanji (pakutaso.com0

Mengadopsi karakter Cina ke dalam bahasa Jepang, menyebabkan adopsi berbagai kata dan kosakata bahasa Cina yang disesuaikan dengan pengucapan bahasa Jepang. Tetapi fenomena ini juga terjadi sebaliknya, di mana bahasa Mandarin mengadopsi beberapa kata bahasa Jepang ke dalam kosa kata mereka. Kedua bahasa tersebut telah saling mempengaruhi selama bertahun-tahun, terutama berkat Kanji.

Itulah mengapa ada beberapa kesamaan dalam bahasa Cina dan Jepang. Misalnya, kata untuk telepon: 電話 diucapkan "denwa" dalam bahasa Jepang, dan "diànhuà" dalam bahasa China. Persamaan kosakata yang muncul dalam bahasa Mandarin dan Jepang ini muncul dalam bahasa Korea juga, karena sebelum Korea memiliki sistem penulisan sendiri, mereka juga menggunakan kanji.

Sumber: It's Japan Time, Tofugu