Berita Jepang | Japanesestation.com

Salah satu hidangan Jepang populer di dunia ini disukai banyak orang. Rasanya renyah gurih dengan celupan saus tentsuyu yang gurih. Makanan ini ternyata bukan asli makanan Jepang.

Tempura, dari Portugis Mendarat di Nagasaki
Foto: Thinkstock

Menurut catatan sejarah, tempura diperkenalkan oleh misionaris Sarikat Jesuit yang mendarat di Nagasaki. Karena saat itu Jepang tak mengenal makanan yang digoreng dengan tepung. Makanan baru yang diperkenalkan pada abad 16 tersebut disukai kaisar dan menjadi populer di kalangan masyarakat. Nama ‘tempura’ berasal dari bahasa Latun ‘tempora’ yang artinya waktu. Dalam bahasa Portugis disebut ‘tempero’ yang artinya membumbui. Rahasia kelezatan tempura terletak pada adonan tepungnya. Tepung dicampur dengan air es atau kadang es batu dan tidak boleh diaduk terlalu keras. Ini untuk menjaga agar tepung tetap renyah. Minyak untuk menggoreng juga sangat penting. Tak boleh terlalu panas dan harus dalam jumlah banyak sehingga bahan tempura terendam minyak. Suhu minyak berkisar 170-180 derajat celsius. Tempura bisa dibuat dari beragam bahan. Yang populer dibuat dari udang dan fillet ikan. Juga beragam sayuran seperti bawang Bombay, paprika, terung, jamur, wortel, ubi, dan lain-lain. Agar mendapatkan rasa renyah, tempura harus disajikan dan dinikmati selagi panas. Disajikan dengan tentsuyu yang dicampur lobak parut dan jahe parut. Tentsuyu merupakan campuran shoyu, dashi, dan mirin yang bening kecokelatan sedikit manis. Selain disajikan lengkap sebagai hidangan utama, tempura juga dipakai sebagai topping udon, soba, ramen, dan donburi. Rasa gurih renyahnya sangat disukai banyak orang sebagai kombinasi hidangan Jepang yang umumnya direbus dan gurih rasanya.