Berita Jepang | Japanesestation.com

Ajaran Buddha sudah menyebar luas di Jepang. Hal ini tentu tak lepas dari jasa para biksu yang menyebarkan agama itu dengan metodenya masing-masing. Nah, di antara berbagai biksu Jepang, ada 5 biksu Buddha terkenal dalam sejarah Jepang yang memiliki kisah hidup menarik! Siapa saja?

1. Benkei – Biksu Ksatria Bertubuh Raksasa

biksu Buddha terkenal di Jepang japanesestation.com
Benkei (tokyoweekender.com)

Sejak muda, Saito Musashibo Benkei (1155–1189) telah bergabung dengan berbagai biara Buddha yang saat itu merupakan sekolah setengah universitas dan sekolah militer sekaligus, di mana ia diajari untuk bertarung dengan sebuah naginata, semacam tombak Jepang. Naginata memang cocok untuknya, karena itulah satu-satunya senjata yang tidak terlihat mungil di tubuhnya yang memiliki tinggi 2 meter itu.

Setelah lulus, Benkei menjadi seorang pertapa untuk merenungjan arti hidupnya. Dia akhirnya memutuskan bahwa hidup akan lebih baik jika orang jahat tak memiliki senjata, membuatnya melawan ratusan samurai yang ia anggap tidak layak dan mengambil katana mereka. Hal ini berlangsung hingga akhirnya Benkei dikalahkan oleh samurai legendaris Minamoto Yoshitsune. Kekalahan ini membuat Benkei bersumpah setia pada Yoshitsune hingga akhir hayatnya.

Benkei meninggal saat melindungi Yoshitsune dari panah. Ajaibnya, saat ditemukan, mayatnya masih berdiri tegak. Unik juga ya?

2. Honmyokai – Sang Mumi Hidup

Dalam kepercayaan Buddha, salah satu cara mendekatkan diri pada Tuhan adalah dengan mengabaikan nikmat dunia. Dan inilah yang mempengaruhi Honmyokai, ia benar-benar meninggalkan semua nikmat dunia dengan cara… membuat dirinya sendiri menjadi mumi. 

Praktik mumifikasi di Jepang dikenal dengan nama sokushinbutsu di mana pelaku akan memakan resin, biji-bijian, dan buah berry yang dapat menghilangkan semua lemak dari tubuh, seperti yang dilakukan Honmyokai. Ia pun mulai mengurangi minum air setelah merasa bahwa waktunya telah tiba. Saat itulah, biksu ini mengurung dirinya dalam sebuah peti mati dan akhirnya meninggal saat bermeditasi. Saat jasadnya ditemukan, tubuhnya benar-benar mirip dengan mumi asal Mesir, membuatnya menjadi salah satu praktik sokushinbutsuin sukses dalam sejarah Jepang.

3. Kakusan-ni – Sang Biksuni Feminist

biksu Buddha terkenal di Jepang japanesestation.com
Kuil Tokei-ji (tokyoweekender.com)

Biksuni atau biksu wanita telah ada di Jepang sejak agama ini muncul pertama kali di Jepang, meski tak seluruhnya menjalani kehidupan monastik secara sukarela. Biasanya, janda dari daimyo ternama, dipaksa atau diharapkan menjadi seorang biksuni setelah suami mereka meninggal. Hal inilah yang terjadi pada Kakusan-ni, istri dari Hojo Tokimune yang sempat menguasai Jepang.

Setelah kematian sang suami pada 1284, Kakusan-ni mendirikan dan menjadi kepala Kuil Tokei-ji di Kamakura di mana ia menjalani hidup barunya. Ia mulai membuat kuil ini sebagai sebuah tempat perlindungan bagi istri yang tersiksa dan melarang pria menginjakkan kaki di kuil ini.

Setelah berabad-abad berikutnya, Tokei-ji tak hanya menjadi tempat perlindungan bagi para wanita, namun kuil ini menyediakan layanan perceraian, membuat Tokei-ji disebut “kuil perceraian”

4. Genno Shinsho – Sang Exorcist Pembelah Batu

Salah satu yokai (spirit) paling terkenal di Jepang adalah Tamamo no Mae, yokai rubah berekor sembilan yang mengambil wujud wanita cantik. Nah, yokai satu ini sempat merasuki sebuah batu yang mengeluarkan gas beracun dan mematikan. Merepotkan saja.

Bagaimana cara menangani Tamamo no Mae? Tenang, ada Genno Shinsho. Ia adalah seorang biksu yang dalam legenda berhasil melakukan exorcism untuk membungkan semua katak di Kolam Sugatami dan membantu seorang dewi ular yang stress melahirkan. Jadi, batu beracun Tamamo tentu bukan apa-apa bagi Genno Shinso.

Setelah membacakan sutra pada batu Tamamo, Genno membelahnya dengan sebuah palu, melepaskan yokai tersebut dari dalamnya. Ia lalu menggelar sebuah upacara agar Tamamo dapat beristitrahat dengan tenang. Keren!

5. Kukai – The Miracle Monk

biksu Buddha terkenal di Jepang japanesestation.com
Patung Kukai (tokyoweekender.com)

Kukai (774–835) bukanlah biksu biasa. Ia juga merupakan seorang seniman, insinyur, pegawai negeri, peyair, dan pematung. Ya, ia melakukan semuanya. Ia juga mengepalai proyek restorasi waduk terbesar di Jepang dan memulai sekolah swasta yang dibuka untuk semua kelas sosial. Memang luar biasa, namun bukan ini yang membuatnya melegenda.

Saat ia memutuskan untuk menjadi seorang biksu Buddha, ia menjatuhkan dirinya sendiri dari sebuah jurang namun diselamatkan oleh sekumpulan orang suci (malaikat?) yang terbang. Kemudian, ketika dia dinobatkan sebagai biksu, konon bintang fajar masuk ke dalam mulutnya. Setelah dinobatkan sepenuhnya, Kukai makin terkenal saja karena ia dapat menemukan sumber air tawar di mana pun dia berada serta dapat mengusir setan apa pun. Bahkan, ada yang bilang ia bisa terbang.

Banyak umat Buddha yang tidak percaya ia meninggal, melainkan tengah mencari pencerahan dan masih dapat ditemukan di suatu temoat di sekitar Gunung Koya. Benarkah? Mungkin saja, kehidupan Kukai memang ajaib, jadi sepertinya tidak ada yang tidak mungkin baginya.

Itulah 5 biksu Buddha paling terkenal dalam sejarah Jepang! Cerita hidupnya menarik bukan?