Berita Jepang | Japanesestation.com

Pola asuh anak yang di Jepang cukup berbeda apabila dibandingkan dengan pola asuh anak di negara-negara lain. Orang Jepang tidak memanjakan anak-anak mereka, tetapi melatih anak-anak mereka untuk mandiri sejak kecil. Orang Jepang juga lebih menekankan pada standar moral yang tinggi. Kejujuran, kerendahan hati, sopan-santun, dan kepercayaan menjadi pondasi utama dalam budaya mendidik anak di Jepang. 

Maryanne Murray Buechner, seoarang penulis majalah TIME mengungkap fakta-fakta terkait pola asuh anak yang dilakukan oleh orang Jepang. Inilah hasil pengamatan Buechner setelah tinggal di Tokyo selama 6 tahun.

Anak Dilatih Untuk Mandiri

Anak SD Jepang
Anak SD Jepang (zenpop.jp)

Anak-anak di Jepang dilatih untuk menjadi mandiri. Misalnya, orangtua di Jepang tidak mengantar atau menemani anak-anak mereka saat berangkat ke sekolah. Anak-anak di Jepang sering berangkat ke sekolah sendiri atau bersama teman.

“Tingkat kriminalitas di Jepang sangat rendah sehingga aman...” tulis Buechner.

Orangtua Tidak Membicarakan Anak

Berbincang-bincang
Ilustrasi ibu-ibu sedang berbincang-bincang (counselingservice.jp)

Biasanya, banyak orangtua yang saling berbagi cerita atau masalah keluarga dengan orang lain. Namun, orangtua di Jepang berbeda. Buechner menemukan fakta bahwa orang Jepang menceritakan masalah mereka hanya kepada orang terdekat atau orang yang sangat mereka percayai.

Orang Jepang menganggap bahwa membicarakan aktivitas anak mereka sebagai hal yang buruk. “Hanya sekedar menyebutkan bahwa anak anda bergabung dengan tim sepakbola atau belajar di akademi tersebut, anda bisa dianggap sebagai orang yang sombong.” tulis Buechner.

Mengutamakan Kedekatan Emosional Dan Fisik

Shinoda Mariko
Mariko Shinoda menggendong anaknya (.instagram.com/shinodamariko3)

Meskipun orangtua di Jepang menyukai pola attachment parenting, mereka tidak menunjukkan kasih sayang mereka di depan umum.

“Para ibu di Jepang biasanya menggendong anaknya kemana saja mereka pergi dengan tangan ataupun menggunakan baby carrier. Menggendong bayi saat berada di sekitar rumah, saat pergi ke toko, bahkan saat bersepeda di kota. Kedekatan fisik di berbagai situasi ini menunjukkan bagaimana kasih sayang mereka diekspresikan. Tetapi tidak ada ciuman atau pelukan.” tulis Buechner. Buechner juga bercerita saat ia berada di Nagano, ia melihat seorang ayah bermain ski sambil menggendong bayinya di punggung.

Selain itu, sebagian besar orangtua di Jepang tidur bersama anak-anak mereka. Ayah dan ibu tidur di bagian samping, sementara anak-anak di bagian tengah. Kebiasaan ini berlangsung sampai anak mereka melewati masa prasekolah. “Dan, anda akan melihat ibu-ibu mengajak anak mereka yang masih kecil untuk berendam bersama di pemandian umum (onsen). Orang Jepang menyebut ini sebagai “skinship”, semua orang tidak mengenakan pakaian sehelai benang pun saat berendam di onsen.” tambah Buechner.

Anak Belajar Mengendalikan Diri

sekolah
Ilustrasi seorang anak (news.yahoo.co.jp)

Selama enam tahun di Tokyo, Buechner juga menemukan fakta bahwa elemen penting dalam pola asuh anak di Jepang adalah pengendalian diri.

Sejak dini, orangtua di Jepang mengajarkan anak-anak mereka untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga, termasuk dalam lingkungan sekitar. Meskipun itu berarti mereka tidak mengekspresikan kegelisahan ataupun kemarahan.

“Dimanapun saya berada baik di restoran, museum, tempat perbelanjaan, penyeberangan jalan yang ramai, anak-anak di Jepang terlihat tenang dan mampu mengendalikan diri. Berbeda dengan anak-anak saya yang saling berdesakan dan berlari melewati nenek-nenek yang berjalan dengan tongkat...” tulis Buechner.

Masih ada fakta lainnya, lho. Penasaran? Yuk baca halaman selanjutnya!