Berita Jepang | Japanesestation.com

Kota Tokyo telah disibukkan dengan agenda pemilihan umum gubernur pada Minggu (07/07) lalu. Ibu kota Jepang dengan total penduduk mencapai 13,5 juta orang ini memiliki kekuatan politik dan budaya yang sangat kuat, tidak heran jika posisi jabatan gubernur menjadi sangat strategis. Yuriko Koike, gubernur Tokyo saat ini, kembali terpilih setelah mendapatkan 40% suara dalam jajak pendapat. Koike dalam kontestasi politik kali ini mendapat dukungan dari Liberal Democratic Party (LDP), Democratic Party for the People (DPFP), Komeito, dan Tomin First No Kai.

Hasil sementara pemilihan umum gubernur Tokyo (NHK).
Hasil sementara pemilihan umum gubernur Tokyo (NHK).

Kemenangan ini akan jadi periode kepemimpinan Koike yang ketiga setelah berhasil memenangkan pemilihan pada tahun 2016 dan 2020. Pemenang pemilihan umum kali ini diharapkan dapat menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi di Tokyo, terutama isu-isu utama terkait penurunan angka kelahiran dan undang-undang lingkungan hidup. Menurut laporan komite penyelenggara, tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan gubernur mencapai 60,62%, naik sekitar 55,00% dibandingkan tahun 2020.

Melawan oposisi kuat

Keempat kandidat gubernur Tokyo paling populer (Jiji Press via The Japan Times).
Keempat kandidat gubernur Tokyo paling populer. (Kiri-Kanan: Yuriko Koike, Shinji Ishimaru, Toshio Tamogami, Renho Saito) (Jiji Press via The Japan Times).

Dilansir dari Associated Press, sebanyak 56 kandidat menantang gubernur perempuan di Tokyo. Renho Saito, mantan anggota parlemen, menjadi lawan terkuat dengan dukungan dari partai-partai oposisi. Renho menyoroti hubungan Koike dengan LDP yang baru saja terkena skandal penggelapan dana. Jika Renho memenangkan pemilihan gubernur Tokyo, jelas akan mempersulit peluang Fumio Kishida pada pemilihan ketua umum partai yang berkuasa pada September mendatang.

Selain Koike dan Renho, sosok Shinji Ishimaru juga mendapatkan popularitas yang cukup tinggi. Mantan wali kota Akitakata di Hiroshima ini justru berhasil memenangkan hati para anak muda dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana utama kampanye. Ishimaru mengenalkan dirinya sebagai bagian dari golongan orang di luar politik. Toshio Tamogami, mantan Kepala Staf Japan Air Self-Defense Force (JA SDF), juga mencalonkan diri dan berhasil menarik perhatian golongan konservatif. Uniknya, kedua kandidat ini tidak mendapatkan dukungan dari partai manapun.

Kontroversi jelang pemilihan umum

Seorang kandidat dalam pemilihan gubernur Tokyo menanggalkan pakaiannya
Seorang kandidat dalam pemilihan gubernur Tokyo menanggalkan pakaiannya (x@Iumo13 )

Sepanjang masa kampanye, ada bayak kontroversi yang mewarnai perjalanan pemilihan umum gubernur Tokyo. Partai NHK milik Takashi Tachibana mendapatkan teguran keras dari kepolisian setelah agenda pembajakan papan poster kampanye. Tachibana diduga telah melanggar aturan undang-undang tentang industri hiburan dewasa.

Beberapa kandidat juga melakukan cara kampanye yang aneh nan nyentrik, seperti melakukan pidato dengan menggunakan kostum ala Joker. Ada juga kandidat yang melakukan pidato dengan gaya rap ala rapper terkenal. Airi Uchino, seorang kandidat perempuan, juga berhasil mencuri perhatian dengan melakukan pidato sambil membuka baju dan bertanya “apakah aku terlihat seksi?” kepada penonton.