Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang aman dengan tingkat kriminalitasnya yang rendah dibandingkan dengan negara-negara di seluruh dunia. Namun, aman bukanlah sebuah jaminan bahwa negara tersebut tidak memiliki kasus pembunuhan, pencurian atau kejahatan lainnya. Beberapa kasus yang terjadi di Jepang bahkan sempat menjadi trending topic dan mencengangkan seluruh penyimak berita di dunia. Salah satunya adalah berita mengenai kasus pembantaian di Jepang. Penasaran? Yuk kita bahas berikut ini :

1. Pembantaian di Akihabara
Beberapa Kasus Pembantaian Paling Terkenal yang Pernah Terjadi di Jepang
Kato Tomohiro (image : Life Death Prize)

Seorang pria Jepang berumur 25 tahun bernama Kato Tomohiro telah melakukan sebuah pembantaian di Akihabara, Tokyo. Kejadiannya terjadi pada hari Minggu tanggal 8 Juni 2008 dimana Tomohiro melaju ke kerumunan dengan sebuah truk, yang menewaskan tiga orang dan melukai dua orang lainnya; Dia kemudian menikam setidaknya 12 orang menggunakan belati serta menewaskan empat orang dan melukai delapan lainnya.

Tiga hari sebelum kejadian, dia menuduh teman kerjanya saat kehilangan baju kerja yang ia punya. Dia berpikir bahwa dia akan dipecat karena hal tersebut. Tersangka yang merupakan seorang anti sosial mulai menyalahkan hal-hal buruk yang terjadi dalam hidupnya. Ia mengunggah beberapa pesan di akun media sosialnya bahwa dia akan membunuh orang-orang yang ada di Akihabara. Dia juga menyalahkan dirinya yang tidak memiliki pacar sehingga kehilangan kerja. Dia juga menyalahkan penampilannya dan merasa dirinya buruk rupa sehingga tidak memiliki teman. Pada tahun 2015, pengadilan Tokyo akhirnya mengganjar Tomohiro dengan hukuman mati.

2.  Pembantaian di Sebuah SD Osaka
Beberapa Kasus Pembantaian Paling Terkenal yang Pernah Terjadi di Jepang
Pembantaian di SD Osaka (image : Alchetron)

Kasus pembantaian yang satu ini menewaskan 8 murid SD yang bersekolah di SD Elit bernama Ikeda Elementary School yang berafiliasi dengan Universitas Pendidikan Osaka. Sama seperti kasus yang pertama, kasus ini terjadi pada tanggal 8 Juni 2001, 7 tahun sebelum pembantaian di Akihabara terjadi. Pelakunya adalah seorang mantan penjaga sekolah bernama Mamoru Takuma yang berumur 37 tahun. Dia memasuki sekolah bersenjatakan pisau dapur dan mulai menusuk murid-murid dan guru. Dia membunuh delapan anak, yang berusia sekitar tujuh hingga delapan tahun, dan melukai tiga belas anak dan dua guru lainnya.

Pelaku memiliki gangguan mental dan telah dieksekusi hukuman mati pada tanggal 14 September 2004 dengan hukuman gantung. Untuk mengenang korban, salah satu penyanyi JPop, Utada Hikarumembuat lagu yang berjudul Final Distance yang terinspirasi dari esai karya salah satu korban meninggal bernama Rena Yamashita.