3. Penusukan di Rumah Perawatan Disabilitas Sagamihara
Kasus pembantaian yang satu ini mungkin adalah kasus pembunuhan massal yang paling gila yang pernah terjadi di Jepang. Seorang pria berumur 26 tahun bernama Satoshi Uematsu tega membunuh 19 orang, melukai 26 orang yang 13 orang diantaranya terluka parah. Para korban merupakan pasien penyandang disabilitas yang dirawat khusus di rumah perawatan dimana Uematsu pernah bekerja. Sehingga dia telah mengetahui betul letak dan kondisi tempat di mana dia melakukan penusukan massal tersebut.
Gilanya lagi, Uematsu menuliskan seluruh rencananya dalam secarik surat yang kemudian ia kirimkan ke perdana menteri Jepang, Shinzo Abe. Dalam suratnya tersebut dia mengatakan bahwa dia ingin menyelamatkan Jepang dari para penyandang disabilitas dan meminta Abe untuk menjadikannya pahlawan. Pada akhirnya, Uematsu pun mengeksekusi korban pada tanggal 26 Juli 2016 pukul 02.30-03.00 waktu Jepang.
4. Kasus Mutilasi di Kanagawa
4 bulan yang lalu, Jepang digemparkan dengan temua 9 mayat mutilasi yang ditemukan di dalam sebuah apartemen kecil di Kanagawa. Pelaku yang bernama Takahiro Shiraishi mengaku telah membunuh 9 orang yang diantaranya 8 wanita dan 1 pria. Dia menarik perhatian korban di Twitter dan memberikan penawaran untuk bunuh diri bersama. Namun pada akhirnya para korban yang tidak benar-benar ingin meninggal ini dibunuh oleh Shiraishi dengan cara dijerat menggunakan tali setelah memberikan korban obat tidur atau menjerat mereka ketika mereka sedang tidak sadar.
Shiraishi mengaku bahwa dirinya tidak memiliki tujuan hidup dan akhirnya melakukan pembunuhan massal ini. 1 korban pria merupakan salah satu kekasih korban wanita yang dibunuh Shiraishi. Malangnya, pria ini dibunuh oleh pelaku pada saat korban mencari kekasihnya yang hilang tersebut.
Bagaimana seram bukan? Semoga kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi di seluruh dunia.
(featured image : shinjukunews.com)