Berita Jepang | Japanesestation.com

Seorang pria Jepang berumur 31 tahun yang menikam seorang gadis di Nagoya tahun lalu setelah sang korban memintanya untuk melakukan hal tersebut dilaporkan  memasuki rumah sang gadis tanpa izin pada Jumat (5/3) lalu.

Pada malam 21 November lalu, Yuya Akiyama yang tak diketahui pekerjaannya, dituduh menikam seorang gadis (saat itu, 19 tahun) dengan sebilah pisau pada bagian perut di  Meijo Park di Distrik Kita.

Yuya Akiyama
Yuya Akiyama, tersangka penikaman terhadap seorang gadis Jepang (tokyoreporter.com)

Menurut pihak kepolisian, gadis tersebut menderita luka yang membutuhkan satu minggu untuk sembuh. Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa gadis tersebut yang meminta Akiyama untuk melakukan tindak kriminal tersebut setelah mereka mengenal satu sama lain via Twitter.

“Maukah kau membunuhku?” ujar polisi mengutip kata-kata korban.

Dan dalam perkembangan kasusnya, Fuji News Network melaporkan bahwa Akiyama merampas kunci rumah gadis itu saat insiden terjadi. Ya, setelah melakukan penikaman, ia memasuki kediaman gadis itu dan mengambil uang tunai lebih dari 100.00 yen dari dalam rumah.

Dibatalkan

Setelah ditahan atas tuduhan melakukan pembunuhan kontrak pada bulan lalu, Akiyama membantah tuduhan tersebut.

“Saya memang melakukannya, tapi saya tidak berniat untuk membunuh,” ujarnya.

Sebelum insiden berlangsung, Akiyama pergi dari area Kanto dengan kereta ke Prefektur Shizuoka untuk bertemu dengan gadis itu. Keduanya pun pergi bersama dengan mobil sang gadis untuk membeli pisau di sebuah toko. Setelah itu, keduanya berangkat menuju taman.

Taman Meijo, Nagoya
Taman Meijo, Nagoya, tempat kejadian penikaman (tokyoreporter.com)

Namun saat penikaman berlangsung, gadis itu memutuskan untuk membatalkan operasi penikaman dan meminta tolong pada seorang pejalan kaki yang mengontak kepolisian sementara tersangka kabur.

Akiyama langsung menjadi sasaran utama polisi setelah mereka memeriksa akun Twitter gadis itu. Kini, pihak kepolisian tengah menginvestigasi motif di balik tindak kriminal yang dilakukan Akiyama itu.