Pada sekitar pukul 4 dini hari pada Minggu (18/4) lalu, seorang pria super mabuk mendadak masuk ke dalam sebuah supermarket 24 jam di Kota Kitakyushu, Prefektur Fukuoka dan mendekati seorang kasir di kassa. Terdengar tak aneh? Tunggu sampai kalian mendengar kata-kata yang ke luar dari mulutnya berikut.
“Aku ingin buang air besar,” ujarnya pada sang kasir, yang memberitahunya bahwa kamar mandi dikunci sepanjang malam demi alasan keamanan. Jika sudah begini, biasanya orang lain akan mencari tempat lain kan? Tapi, pria ini berbeda.
“Aku akan melakukannya di sini,” ujarnya sambil melepas celananya dan…buang air besar.
Tentunya, ia segera ditangkap karena melakukan hal yang tidak senonoh dan tuduhan menghalangi bisnis, mengingat pembersihan ekstensif yang diperlukan sesudahnya. Kejahatan semacam ini memiliki hukuman maksimal tiga tahun penjara atau denda 500.000 yen (sekitar 67 juta rupiah).
Pria itu memang mabuk, namun opini publik rupanya tidak memberi keringanan dalam “mengadili” pria ini dengan komentar mereka:
“Kotoran termahal yang pernah ku dengar.”
“Aku harap ada supermarket lain di area itu, dia tak bisa pergi ke supermarket itu lagi.”
“Anjing atau kucing saja tahu mereka tak boleh melakukan itu.”
“Wow, aku bahkan tak bisa buang air kecil saat ada orang di sekitarku.”
“Seharusnya dia membawa setidaknya sebuah kantong plastik.”
“Jika aku adalah staf kasir itu, aku akan segera mengundurkan diri.”
Apa sudah selesai? Belum! Saat kasus ini memasuki ruang sidang, semua orang mengetahui alasan mengapa pria itu melakukan hal ini.
Semuanya berawal pada Januari lalu, saat ayah pria itu meninggal dunia. Ia sangat kehilangan, membuatnya tenggelam dalam alkoholisme. Ia sempat dirawat di rumah sakit lebih dari sekali karena ketergantungan alkohol, meski tidak banyak membantu. Pada 17 Februari, ia mulai meminum minuman dengan kandungan alkohol tinggi yang disebut shochu dan tidak berhenti sampai polisi menjemputnya dari supermarket itu.
Ia menceritakan semua ini kepada hakim di persidangannya dan mengakui tindakannya sebagai tindakan "tidak manusiawi." Ia juga berjanji untuk bergabung dengan kelompok dukungan bagi alkoholisme dan berjanji untuk tidak minum.
Hakim ketua Kanji Ino pun mempertimbangkan janjinya dan bukannya menjatuhkan hukuman penuh padanya, ia menurunkan denda menjadi 300.000 yen. Selain itu, Hakim Ino pun menerapkan kondisi agar denda tersebut berkurang 7.500 yen untuk setiap hari di mana pria itu tidak minu, Artinya, jika ia berhasil menjalani 40 hari tanpa alkohol, dendanya akan punah.
Semoga saja pria ini benar-benar bisa sembuh dari kecanduan alkoholnya dan tak buang air besar sembarangan lagi ke depannya.