Sebuah pohon wisteria berusia 600 tahun yang biasanya menarik perhatian ribuan pengunjung setiap tahunnya pada musim semi, baru saja digunduli. Semua bunga dan dahan bunga dipangkas guna mencegah para pengunjung datang berkunjung selama wabah COVID-19 berlangsung. Pohon legendaris ini adalah sebuah pohon bernama Kurogi no Ofuji yang telah berdiri di kompleks Kuil Susanoo di Kota Yame City, Prefektur Fukuoka, Jepang, selama 620 tahun.
Menurut legenda (dan Kuroki Tourism Agency), pohon ini awalnya ditanam langsung oleh Pangeran Yoshinari, putra ketujuh dari Kaisar Go-Murakami (juga dikenal dengan nama Kaisar Murakami II) pada tahun 1395. Sejak ditanam hingga kini, pohon tersebut tetap berdiri, berhasil bertahan melewati berbagai perang dan kebakaran hebat. Kini, pohon ini terdaftar sebagai salah satu Monumen Nasional oleh Pemerintah Jepang.
Selain karena umurnya, pohon ini juga terkenal dengan ribuan bunga menjuntainya yang menghiasi vine branch-nya. Pemandangan ribuan bunga ini sangat cantik, sampai-sampai ada festival khususnya, Yame Kurogi Wisteria Festival. Festival ini digelar untuk mengagumi kecantikan dan aroma bunga ini. Biasanya, festival yang digelar setahun sekali itu bisa mengundang sekitar 200.000 orang. Namun, tahun ini pihak pemerintah kota membatalkan acara tersebut sehubungan dengan status keadaan darurat COVID-19.
Meskipun acara tersebut dibatalkan dan adanya permintaan pemerintah agar warganya tetap melakukan social distancing, kuil ini tetap saja dipenuhi orang. Ada sekitar 1.000 orang setiap harinya yang datang ke tempat ini di minggu lalu yang datang untuk melihat bunga yang berkembang dengan cantik. Melihat keramaian di kuil makin menjadi-jadi setiap harinya, pemerintah setempat bersama Kurogi Tourism Agency pun terpaksa memangkas bunga-bunga tersebut guna mencegah makin parahnya penyebaran COVID-19.
Pada 28 April 2020, terlihat ada beberapa pekerja yang memangkas ribuan wisteria dari dahannya. Sebuah pemandangan menyedihkan namun wajib dilakukan karena masih banyak orang Jepang yang tidak melakukan social distancing.
Kejadian ini menjadi kali kedua di mana alam harus bertanggung jawab atas kelakuan manusia di tengah pandemi COVID-19. Satu minggu yang lalu, bunga tulip di Sakura Tulip Festival di Chiba terpaksa dipangkas untuk mencegah datangnya pengunjung. Sekitar 800.000 bunga tulip terpaksa digugurkan akibat orang-orang yang melanggar permintaan pemerintah Kota Sakura dan agen pariwisata setempat untuk tetap diam di rumah dan tidak mengunjungi lautan bunga warna-warni itu.
Menanggapi peristiwa ini, beberapa netizen Jepang mengungkapkan rasa sedih dan frustasi mereka lewat media sosial Twitter:
“Bunga-bunga itu tak berdosa. Aku harap bunga itu akan kembali mekar tahun depan.” - @mameta_nuki
“Akankah bunga itu kembali mekar tahun depan?” - @oresama0363
“Menyedihkan. Aku memikirkan bagaimana perasaan orang-orang yang memelihara bunga itu selama ini.” - @magnolialily69
Bisa kita lihat, beberapa orang mengkhawatirkan tentang nasib bunga ini, apakah mereka bisa kembali berbunga dengan baik pada musim semi mendatang setelah pemangkasan dramatis ini? Namun, mungkin tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena sebenarnya pohon wisteria sebaiknya dipangkas 2 kali dalam setahun, pada akhir musim semi dan di tengah musim panas untuk menjaga agar pohon ini tetap tumbuh sehat dan kuat. Meskipun begitu, banyak yang tetap khawatir karena pemangkasan yang dilakukan ini terlihat sedikit kasar dan mungkin saja bisa membuat pohon ini tidak berbunga di tahun depan.
Apakah benar begitu? Kita doakan saja ya semoga itu tidak terjadi dan bunga wisteria tetap mekar dengan indah!