Kehidupan seorang entertainer asing di Jepang rupanya tak seindah yang dibayangkan. Buktinya, dalam sebuah penyelidikan gabungan, pihak kepolisian di berbagai prefektur di Jepang telah menahan 4 orang yang diduga melakukan penipuan yang dikenal dengan nama “penipuan romansa internasional.”

Dilansir dari Tokyo Reporter, dari 4 orang tersangka yang tertangkap, salah satunya adalah Miharu Hirose (38), seorang warga naturalisasi Jepang yang lebih dikenal dengan nama Gregory Snelgar. Ia menggunakan nama tersebut dalam pekerjaannya di dunia entertainment, mulai dari modeling, akting, hingga menulis.

Hirose dan Mike Taro Otani (42), seorang guru asal Amerika, serta 2 orang pria Nigeria yang tinggal di Prefektur Saitama, Elvis Sochima (22) dan Samuel Evans (27), diduga bekerja sama untuk berpura-pura sebagai personel layanan Amerika di Facebook dan menipu pria dan wanita Jepang yang mencari partner hubungan asmara.

Menurut laporan Chunichi Shinbun pada 5 Agustus 2020, para tersangka diyakini  telah menipu para korbannya hingga mendapatkan uang sejumlah 100 juta yen. Para korban dari penipuan ini diminta untuk membayar berbagai macam biaya, termasuk biaya perjalanan.

Polisi menuduh Hirose dan Otani atas penipuan setelah membuka rekening bank untuk menerima dana hasil penipuan dari para korban. Diduga, pasangan itu menerima sekitar 10 juta yen dari lima korban pria dan wanita. Sementara itu, tersangka asal Nigeria dituduh menipu sejumlah orang dan meraup 2 juta yen.

Model dan Aktor

Seperti sudah disebutkan di atas, Hirose adalah seorang entertainer. Dengan nama Snelgar, pria yang tinggal di Distrik Shingawa ini tampil di film “Brave Hearts: Umizaru” (2012) dan “Japan Love” (2017). Ia juga sempat tampil di beberapa program variety show TV.

Di bidang modeling, Snelgar terdaftar sebagai salah satu anggota Junes Acting & Modeling and Performers Network. Ia juga merupakan subjek dari buku koleksi fotografi berjudul “Greg’s Days” milik Kaori Kojima.

Ia juga menulis tentang cryptocurrency di Altcoin Magazine. Tak hanya itu, ia sempat membuat buku “History of Blockchain” yang diterbitkan pada tahun lalu.

Kembali ke penyidikan, banyak pihak kepolisian yang terlibat dalam investigasi ini, antara lain polisi dari Shizuoka, Shimane, Kumamoto dan Hokkaido. Meskipun begitu, pihak kepolisian tidak membeberkan apakah para tersangka mengakui tuduhan tersebut.