Berita Jepang | Japanesestation.com

Convenience store atau konbini di Jepang memang juara dalam masalah bisnis. Tidak seperti bisnis serupa di luar Jepang, konbini Jepang benar-benar seperti surga karena serba ada! Mulai dari berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga membeli bento komplit dan mencetak salinan dokumen pun bisa! Tak heran kan jika pengunjung selalu berdatangan? Namun sayangnya, setelah pandemi  yang memaksa pengunjung untuk social distancing, keuntungan konbini pun berkurang dan memaksa mereka untuk melakukan bisnis lain, seperti Lawson yang bekerja sama dengan MUJI, atau 7-Eleven Jepang yang kini menyediakan layanan jasa asuransi jiwa untuk melawan pandemi.

Layanan Asuransi Baru 7-Eleven

7-Eleven Jepang asuransi japanesestation.com
Logo 7-Eleven (grapee.jp)

Untuk tetap bertahan di tengah pandemi virus corona yang tak kunjung usai, chain konbini 7-Eleven Japan Co., Ltd. mengumumkan kerja samanya dengan MS&AD Insurance Group Holdings, sebuah penyadia jasa asuransi Jepang, untuk menyediakan layanan asuransi jiwa. Kerja sama ini menandai satu lagi konbini yang menawarkan produk baru sementara membatasi tatap muka bagi perusahaan ansuransi tersebut.

Perusahaan asuransi ini mulai menjual asuransi kanker mulai awal Juni lalu. Namun, layaknya layanan asuransi lain, MS&AD juga menjual jasanya dengan layanan tatap muka. Sulit dilakukan saat ini kan? Untuk itu, kini pelanggan dapat menggunakan mesin multifungsi di 7-Eleven stores untuk melakukan registrasi dan mendaftarkan diri mereka dalam asuransi. Perusahaan ini juga akan menyadiakan layanan hotline 24/7/365, di mana pelanggan dapat bertanya kapan pun kepada penyedia jasa. Diharapkan, kerjasama ini dapat menarik sekitar 60.000 kontrak per tahun.

Perkembangan Lain Terkait Pandemi

7-Eleven Jepang asuransi japanesestation.com
Orang-orang lewat di depan 7-Eleven (asia-nikkei.com)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konbini seperti 7-Eleven berniat untuk tetap buka selama mungkin di tengah pandemi. Meskipun begitu, menjalankan bisnis seperti biasa tentunya sulit dan memaksa franchise untuk beradaptasi dan membuat taktik bisnis baru untuk melindungi pelanggan dan staf mereka.

Seperti retailer lain, Seven-Eleven Japan Co., Ltd. juga telah mengimplementasikan beberapa metode social  distancing untuk membatasi penyebaran virus. Sejak April, semua outlet 7-Eleven di Jepang telah membuat batas partisi antara pelanggan dan kasir. Partisi ini terbuat dari tirai plastic yang menggantung dan membentang di area kasa, membentuk semacam “penghalau bersin” antara pegawai dan pelanggan.

7-Eleven dan konbini lain juga telah membuat tanda untuk antre. Dengan tanda berjarak masing-masing sekitar 1 meter, mereka memastikan pembeli ada dalam jarak aman saat mengantre. Selain itu, beberapa retailer juga mendistribusikan selebaran social distancing sambil tetap membatasi jumlah indivdu yang masuk ke dalam toko.

Uang tunai juga dipandang sebagai salah satu masalah karena melibatkan kontak fisik langsung. Untuk menyikapinya, retailer Jepang mulai menggunakan baki koin untuk mengurangi kontak fisik. Pelanggan akan menyimpan uang mereka di atas baki, staf pun mengambil dan menyerahkan kembalian melalui baki tersebut. Sistem ini sebenarnya sudah umum di Jepang, tapi kini lebih diperketat penggunaannya.

Di sisi lain, retail lain sangat berniat untuk membatasi pembayaran tunai. Konbini seperti  Lawson, Inc. telah memperkenalkan teknologi yang dapat mengurangi kontak fisik. Mesin kasir dapat beroperasi otomatis sepanjang hari misallnya. Tak hanya itu, Lawson juga mengimplementasikan sistem pembayaran melalui smartphone. Para pelanggan dapat memindai barcode menggunakan kamera smartphone mereka dan dapat membayar belanjaan di manapun asal masih dalam toko.

Dengan gelombang kedua yang muncul, sepertinya “new normal” masih jauh sekali kan? Namun setidaknya, dengan adanya sistem baru seperti ini bisa membantu konbini dan bisnis lain tidak “mati” begitu saja.