Berita Jepang | Japanesestation.com

Kenzo Takada alias desainer dari KENZO, salah satu brand ternama di dunia meninggal akibat COVID-19. Desainer ikonik yang dikenal dengan desain jungle-infused dan free-spirited ini meninggal di usia 81 tahun.

Dilansir dari Japan Today, keluarga Kenzo mengatakan pada awak media Perancis bahwa Kenzo Takada meninggal akibat komplikasi COVID-19 pada Minggu (4/10) di sebuah rumah sakit di Neuilly-sur-Seine, Perancis. Hal ini pun dikonfirmasi oleh staf humas KENZO, meski ia tak menyebutkan penyebab kematiannya.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya pendiri dan desainer kami. Selama setengah abad, Kenzo Takada telah menjadi inspirasi bagi dunia fashion, membawa kratifitas dan warna ke seluruh dunia,” ujarnya dalam pernyataannya pada awak media.

Takada meninggal tepat di penghujung even Paris Fashion Week yang baru saja digelar untuk memamerkan koleksi fashion spring-summer 2021 mendatang. Dan satu hari sebelum meninggalnya sang desainer, Kenzo Fashion House meluncurkan koleksi barunya di even tersebut.

Kenzo Takada meninggal japanesestation.com
Desain Spring-Summer 2021 Kenzo yang dipamerkan di Paris Fashion Week (japantoday.com)

Meski desainer KENZO ini telah pensiun sejak tahun 1999 untuk mengejar karir di bidang seni, ia tetap menjadi salah satu nama besar di dunia fashion Paris dengan ciri khas desainnya yang selalu menggunakan warna-warna terang dan berani serta motif yang bertabrakan.

"Sejak tahun 1970, Kenzo Takada telah menginspirasi banyak desainer dengan desainnya,” ujar Bernard Arnault, CEO dari LVMH, perusahaan yang kini menaungi Kenzo.

Sebelum meninggal, desainer kelahiran 27 Februari, 1939 ini sebenarnya akan menjadi seorang pelaku bisnis perhotelan. Namun, semua itu berubah setelah ia membaca majalah fashion milik saudara perempuannya, di mana kecintaannya akan dunia fashion mulai bangkit.

Setelah lulus dari Bunka College of Fashion di Tokyo, Kenzo Takada pun sempat bekerja di Jepang sampai akhirnya terbang ke Paris pada tahun 1965 dan bekerja sebagai desainer freelance.

Pada tahun 1970, di Paris, ia mengambil alih sebuah butik dan mulai membuat berbagai koleksi ready-to-wear yang terinspirasi dari dekorasi scene hutan yang dibuat pelukis Henri Rousseau dan digabungkan dengan gaya Asia. Desainnya pun menjadi berpengaruh ke seluruh dunia. Dan pada tahun 1971, Kenzo berhasil memamerkan koleksinya di New York dan Tokyo hingga terkenal seperti sekarang.

Kecintaan Takada akan travelling dan pengaruh etnisnya yang kuat membuat brand Kenzo menguasai dunia fashion. Kontribusinya terhadap fashion juga luar biasa. Ia berhasil menguasai estetika anak muda melalui bentuk tak terstruktur dengan menyingkirkan risleting. Desain khasnya yang selalu menampilkan lengan lebar dan lubang di lengan sangat menunjukkan gaya Asia-nya.