Sebagai negara yang sarat dengan sejarah, tradisi, dan mitologi, sudah sepantasnya Jepang membanggakan beberapa certa hantu yang menyeramkan. Berikut ini adalah cerita-cerita hantu Jepang yang paling menyeramkan, beberapa benar-benar terjadi.
Ikatan yang Mengikat
Pada awal 1700-an, banyak pasangan di Tokyo melakukan bunuh diri ganda dengan cara mengikat pergelangan tangan mereka bersama dengan handuk teh, sebelum menceburkan diri ke perairan yang dalam. Selama 18 bulan, total pasangan yang melakukan "bunuh diri dengan handuk teh" mencapai 4 pasangan.
Seabad kemudian, seorang pewaris muda dari pedagang kapas Nihonbashi menjalin hubungan asmara dengan seorang pelayan wanita, yang kemudian menyebabkan pelayan tersebut hamil. Pria itu kemudian bertunangan dengan wanita lain yang memiliki latar belakang lebih terpandang, dan ketika skandalnya terungkap, pelayan wanita itu dibuang ke sebuah pertanian yang jauh, dan memutuskan untuk bunuh diri di sana.
Ketika istrinya hamil, semua tampak bahagia. Namun, suatu pagi, pasangan muda itu ditemukan tewas di tempat tidur mereka, berlumuran darah, namun pergelangan tangan mereka diikat erat oleh handuk teh. Pelakunya diduga adalah hantu pelayan wanita yang mereka buang.
Kuil Doryo-do
Pada tahun 1963, seorang pencuri merampok kuil Doryo-do, sebuah kuil kecil yang berada di tengah Taman Otsukayama, dan membunuh wanita tua yang menjaga lahan ketika dia berusaha melawan pencuri itu.
10 tahun kemudian, kuil ini kembali menjadi saksi bisu tragedi kedua pada tahun 1973, seorang profesor sastra yang sudah menikah berselingkuh dengan salah satu muridnya. Ketika hubungannya memburuk, dan ketika pejabat universitas curiga dengan perselingkuhan itu, profesor memutuskan hubungan mereka. Namun, siswa tersebut menjadi putus asa, mencoba bunuh diri dan mengancam akan mengungkapkan perselingkuhannya kepada istri profesor tersebut.
Profesor itu mengundang siswanya ke rumahnya di Hachioji, dengan modus memperbaiki hubungan. Sebaliknya, dia malah membunuhnya dengan mencekiknya, dan menguburkan mayatnya di dekat sisa-sisa kuil Doryo-do. Mayatnya tidak ditemukan selama tujuh bulan, dan selama waktu itu, professor tersebut melakukan tindakan pembunuhan-bunuh diri dengan empat anggota keluarganya.
Kuil Doryo-do telah menjadi tempat favorit bagi para pemburu hantu. Orang yang lewat sering kali mendengar isak tangis seorang wanita tua, atau teriakan suara seorang wanita muda.
Dendam Seorang Ibu
Pada era Edo, setelah kematian seorang pedagang lilin yang sukses, putra dan menantunya mengurung istri pedagang tersebut (ibunya sendiri) di sel kecil buatan mereka sendiri sampai meninggal. Pasangan itu dan ketiga putra mereka berhutang dan menyalahgunakan uang tersebut. Salah satu pelayan yang paling menderita akibat pelecehan mencoba bunuh diri, dan nampaknya hal itu memicu dendam dari ibu yang dikurung. Ia muncul di cermin untuk merobek rambut menantu perempuannya.
Suatu malam, racun tikus diam-diam dimasukkan ke dalam makanan keluarga tersebut. Kelima anggota bersaing satu sama lain untuk menjadi yang pertama pergi ke dokter. Para pelayan menyaksikan dengan ngeri ketika anggota keluarga itu bergumul dengan racun sambil memekik makian yang ditujukan kepada ibunya.
Pada akhirnya, seluruh keluarga binasa. Ketika penyelidik menggeledah rumah, dan mendobrak pintu, mereka menemukan sebuah ruangan kecil yang menyerupai sarang tikus, dan menemukan mayat nyonya rumah yang sudah lama meninggal.
Penumpang Taksi
Lebih dari 3.000 orang tewas saat gempa dan tsunami Tohoku tahun 2011. Mungkin cerita yang paling terkenal dari kejadian tersebut adalah Sekolah Dasar Ishinomaki Okawa yang kehilangan 70 siswa. Saat itu, guru-guru bertengkar mengenai tindakan yang benar untuk dilakukan, yang akhirnya malah menunda evakuasi. Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi dengan menyeberangi jembatan sungai terdekat, di mana malah menyebabkan semua orang hanyut.
Seorang jurusan sosiologi Jepang menghubungi para pengemudi taksi di Ishinomaki, menanyakan apakah mereka mengalami kejadian tidak biasa setelah bencana tersebut. Banyak pengemudi taksi melaporkan memberikan tumpangan kepada penumpang yang meminta diantar ke pegunungan atau area aman, dan penumpang tersebut menghilang sebelum mencapai tujuan. Ada pengemudi yang bercerita bahwa seorang wanita muda memasuki taksinya dan langsung bertanya kepadanya "apakah saya sudah mati?" sebelum akhirnya menghilang. Semua penumpang tercatat di meteran taksi, dan akhirnya pengemudilah harus membayar tarif untuk penumpang hantu tersebut.
Taman Toyama
Bukan kebetulan bahwa Taman Toyama terletak di sebelah Institut Penyakit Menular Nasional, Pusat Kesehatan dan Pengobatan Global, dan laboratorium penelitian medis lainnya. Dan bukan kebetulan jika Gunung Hakone dianggap sebagai salah satu tempat paling berhantu di Tokyo.
Tentara Kekaisaran Jepang mengoperasikan sekolah kedokteran di dekatnya yang berhubungan dengan Unit 731, unit rahasia Perang Dunia II yang melakukan eksperimen mematikan pada tahanan Cina. Dengan alasan "pencegahan epidemi", tahanan perang dipaksa terkena tifus, kolera, dan wabah pes. Mereka diamputasi dan dikeluarkan isi perutnya saat masih hidup, tanpa anestesi (obat bius). Dikabarkan bahwa mayat dan bagian tubuh tahanan dikirim ke fasilitas di Shinjuku untuk penelitian lebih lanjut.
Pada akhir Perang Dunia II, semua bukti diperintahkan untuk dihancurkan atau dikuburkan. Dan pada tahun 1989, kuburan massal digali di daerah Toyama. Berdasarkan laporan dari seorang perawat masa perang yang diperintahkan untuk mengubur mayat, masih ada banyak kuburan massal menunggu untuk ditemukan.
Taman Toyama dibuka untuk umum pada tahun 1954. Gunung Hakone sudah ada jauh sebelumnya, taman itu adalah milik seorang samurai dari klan Tokugawa. Pengunjung yang menaiki tangga kayu ke puncak Gunung Hakone di malam hari sering kali melaporkan mendengar suara pria yang menangis tanpa tubuh. Ada pula yang melihat bola api terbang yang dalam cerita rakyat Jepang dikenal sebagai hitodama, yang dipercaya sebagai jiwa orang mati.