Jika bicara soal makhluk misterius, maka Bigfoot menjadi salah satu nama yang bakal paling sering dibicarakan. Bigfoot sendiri adalah sebutan untuk cryptid asal Amerika Utara yang sosoknya terlihat seperti manusia yang bertubuh besar dan berambut lebat. Namun, makhluk menyerupai Bigfoot juga dapat ditemukan di negara lain, salah satunya Jepang. Hingga kini masyarakat setempat masih meyakini keberadaan Bigfoot Jepang atau yang mereka namai sebagai Hibagon.
Sejarah Hibagon
Pada malam hari tanggal 20 Juli 1970, seorang pria di dalam truk pickup di Saijo, kota di utara Prefektur Hiroshima, melihat sebuah sosok makhluk mirip kera berjalan di lereng gunung. Setelah kabar tentang pertemuan itu tersebar, penduduk setempat lainnya menyampaikan laporan mereka sendiri tentang seekor hewan yang berjalan tegak.
Deskripsi mereka serupa. Binatang itu memiliki tinggi sekitar 1,6 meter, dengan tubuh mirip gorila dan wajah berbentuk segitiga terbalik. Sejak saat itu, penduduk setempat mulai menyebut makhluk itu Hibagon, yang merujuk pada Gunung Hiba di kota tersebut.
Sejak zaman kuno, Gunung Hiba telah menjadi tempat pemujaan yang penuh dengan mitos terkait Izanami-no-Mikoto, dewi kelahiran dan kematian dalam cerita rakyat Jepang.
Kisah ini menjadi berita utama di masa itu, dengan sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Chugoku Shimbun pada tanggal 26 Agustus 1970, menceritakan kisah tiga petani setempat yang sudah meninggal dan sebelumnya mengaku melihat Hibagon.
Seorang pria yang sedang memotong rumput di dekat rumahnya pada pagi hari tanggal 23 Juli, yakni tiga hari setelah penampakan pertama, mengaku telah melihat makhluk di area berumput dengan wajah manusia. Pria lain pada tanggal 30 Juli memanggil seseorang yang dia yakini adalah kerabatnya yang sedang berjalan di sepanjang jalan setapak menuju sawah, namun ternyata orang tersebut adalah makhlup mirip gorila.
Berbagai saksi mata menggambarkan sosok tak dikenal itu menyerupai seekor gorila yang ditutupi bulu berwarna coklat tua, mirip dengan Bigfoot asal Amerika Utara atau Yeti Himalaya. Kabar penampakan tersebut menimbulkan sensasi yang akhirnya menarik perhatian polisi, pemerintah daerah, dan peneliti.
Masih Diyakini oleh Masyarakat
Lebih dari lima dekade telah berlalu sejak penampakan pertama, namun orang-orang dari seluruh Jepang terus melakukan pencarian dengan harapan dapat melihat makhluk misterius tersebut. Menurut Asosiasi Pariwisata Saijo setempat, Hibagon memiliki tinggi sekitar 160 sentimeter, memiliki tubuh berbulu dan wajah segitiga terbalik dengan kepala dua kali ukuran manusia.
Pada pertengahan tahun 70-an, pembicaraan tentang Hibagon telah mereda, dan pusat konsultasi ditutup pada bulan Juni 1975. Saat ini, Hibagon telah menjadi simbol kota, dan tanda-tanda yang menyerupai imajinasi ada di mana-mana. Sebuah jejak kaki plester yang konon milik Hibagon disimpan di kantor kepala Kantor Polisi Shobara, yang merupakan bagian dari Polisi Prefektur Hiroshima.
Tahun lalu, Departemen Kepolisian Shobara menyumbangkan apa yang mereka anggap sebagai jejak kaki tersebut kepada asosiasi pariwisata, kemudian dipindahkan kembai ke Stasiun JR Bingo-Saijo. Asosiasi turis menggunakan donasi tersebut sebagai kesempatan untuk memulai perekrutan klub penggemar Hibagon Explorers yang telah diikuti oleh sekitar 40 orang dari seluruh Jepang.
Tur ke jalan pegunungan tempat penampakan pertama terlihat akan direncanakan pada bulan Mei. Kazuo Yamaguchi, ketua asosiasi pariwisata, mengatakan, "Hibagon merupakan kehadiran yang penting. Kami ingin mempromosikannya sebagai kekuatan kami untuk menarik pesona bagian utara prefektur.