Setiap negara memiliki kepercayaan tersendiri tentang hal-hal yang menyeramkan seperti kisah urban legend atau hantu. Perbedaan adat dan budaya menyebabkan kisah-kisah menyeramkan yang menyebar dan dipercaya oleh masyarakat juga berbeda di setiap negara, bahkan negara yang berdekatan sekalipun.
Seperti Indonesia dan Jepang. Meskipun memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia, tetapi Jepang memiliki kepercayaannya sendiri tentang hantu. Beberapa hantu Jepang mungkin tampak mirip dengan hantu Indonesia, tetapi ketika diperhatikan, mereka memiliki perbedaan yang cukup jelas. Berikut ini adalah beberapa perbedaan hantu Indonesia dengan hantu Jepang.
1. Suster Ngesot dan Teke-Teke
Kisah mengenai hantu suster ngesot sebenarnya terbilang sebagai cerita hantu yang cukup baru dan memiliki beberapa versi cerita. Hantu suster ini berasal dari salah satu rumah sakit di Jakarta, tapi ada juga yang mengatakan bahwa hantu ini berasal dari sebuah panti jompo di Jawa Barat dalam versi cerita lain.
Menurut ceritanya, seorang suster cantik diperkosa dan dibunuh oleh seorang dokter di rumah sakit tempat mereka bekerja. Kakinya dipotong dan dia dikuburkan di ruangan laboratorium. Meninggal dengan cara tidak wajar, arwah suster tersebut bergentanyangan di sekitar rumah sakit sambil menyeret kakinya yang rusak.
Jepang juga memiliki hantu yang mirip dengan suster ngesot, yaitu teke-teke, namun tentunya memiliki cerita yang berbeda. Pada suatu malam, seorang wanita muda diserang dan kemudian dibiarkan terluka oleh sekelompok pria di jalanan. Ketika dia merangkak untuk meminta bantuan, dia terjatuh di atas jalur kereta. Akhirnya, kereta datang dan membunuhnya, memotong tubuhnya menjadi dua.
Tidak dapat menahan dendam, hantu gadis tersebut bergentayangan. Bedanya dengan suster ngesot, teke-teke sama sekali tidak memiliki kaki dan menggunakan kedua tangannya untuk berjalan. Nama “teke-teke” sendiri diambil dari suara yang hantu ini buat saat berjalan.
2. Kuntilanak, Sadako, dan Ubume
Kuntilanak adalah salah satu hantu yang paling populer di Indonesia. Menurut beberapa sumber, asal usul kuntilanak adalah seorang wanita yang meninggal saat melahirkan. Itulah mengapa saat bergentayangan kuntilanak suka mengganggu anak kecil, wanita hamil, atau wanita yang baru saja melahirkan. Namun saat ini hampir semua sosok hantu wanita disebut sebagai kuntilanak oleh orang-orang.
Sekilas, sosok kuntilanak tampak mirip dengan sadako, hantu wanita yang sangat populer di Jepang. Namun sadako memiliki latar belakang yang berbeda, lebih rumit daripada kelihatannya. Dia dibuang dan dibiarkan mati di dalam sumur. Arwahnya yang dendam kemudian meneror orang-orang melalui sebuah rekaman video dan TV.
Jika dilihat dari latar belakangnya, kuntilanak sebenarnya lebih mirip dengan ubume. Ubume adalah hantu Jepang dengan kisah tragis, yaitu seorang wanita yang meninggal saat melahirkan. Bedanya dengan kuntilanak, ubume tidak mengganggu anak-anak maupun wanita hamil. Arwahnya bergentayangan karena dia khawatir dengan anak-anaknya yang ditinggalkan.
Wujudnya juga berbeda, biasanya digambarkan menggendong bayi, dan dia akan memberikan bayinya kepada pejalan kaki yang lewat dan kemudian menghilang. Begitu melihat bayi itu, ternyata itu hanyalah sebongkah batu besar atau seikat daun. Terkadang ubume juga digambarkan sebagai wanita mengerikan dengan koshimaki (pakaian musim panas Jepang) bernoda darah yang membawa janin mati.
3. Pocong dan Zombie?
Bisa dibilang pocong adalah hantu yang paling seram dan paling ditakuti orang Indonesia. Ada banyak versi soal dari mana pocong muncul pertama kali. Namun, mayoritas masyarakat percaya, pocong merupakan hantu yang bangkit dari kubur setelah kematiannya karena lupa dibuka tali pocongnya saat hendak dikubur. Bisa dibilang, pocong mirip seperti sosok zombie yang bangkit dari kematian.
Tapi, tahukah kamu? Jenis hantu seperti mayat hidup adalah sesuatu yang tidak mungkin di Jepang, bahkan orang-orang Jepang menganggapnya lucu. Kenapa?
Secara historis, penggambaran hantu di Jepang menangkap imajinasi dan ketakutan orang-orang yang jauh lebih menyeramkan daripada mayat hidup. Ada beberapa alasan untuk hal ini. Salah satunya, orang Jepang secara tradisional mengkremasi orang mati. Karena itu, citra mayat hidup yang bangkit dari kubur tidak hanya tidak logis secara budaya, tetapi juga sangat tidak mungkin untuk digambarkan secara realistis di Jepang.
Dan masih banyak alasan lainnya yang membuat orang Jepang menganggap hantu sejenis zombie tidak menakutkan. Itulah sebabnya saat kamu mencari film zombie Jepang, kamu akan sering menemukan yang seperti di bawah ini.
Itulah beberapa perbedaan antara hantu Indonesia dengan hantu Jepang. Menurut kamu, lebih seram yang mana?
Artikel dari berbagai sumber.