Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang hampir merupakan tempat yang sempurna untuk film zombie. Kota-kota padat penduduk, sistem kereta bawah tanah yang luas, negara pulau kecil, dan coba tambahkan wabah zombie. Namun, sembilan dari sepuluh film zombie Jepang, alih-alih menyeramkan di mana gerombolan mayat hidup menyebarkan wabah mematikan, kamu justru akan sering mendapatkan yang seperti ini:

Zombie Ass: Toilet of the Dead
Zombie Ass: Toilet of the Dead (imdb.com)

Film zombie Jepang kebanyakan merupakan komedi horor, seperti "Battlefield Baseball". Kemudian zombie juga menjadi latar belakang film komedi-horor romantis, seperti "Life is Dead", yang perlu disebutkan bahwa karakternya tertular virus karena melakukan hubungan seksual dengan zombie. Zombie sering juga diparodikan dalam manga seperti "Kore wa Zombi Desu Ka" dan "Tokyo Zombie".

Battlefield Baseball
Pemeran film "Battlefield Baseball" (tofugu.com)

Bahkan ada film zombie yang mendorong unsur horor dengan cukup baik, tetapi masih terkesan terlalu kental dengan memparodikan genre-nya, membuat lelucon, dan memiliki unsur komedi yang menyeramkan.

"Life is Dead" (tofugu.com)

Mengapa zombie sering dilihat sebagai badut di media Jepang? Meskipun badut zombie sebenarnya bisa menjadi prospek yang sangat menakutkan, kecenderungan orang Jepang adalah menggunakan zombie untuk lelucon daripada horor. Ada beberapa teori budaya yang dapat membantu menjelaskan hal ini:

Kenapa Zombie Tidak Menakutkan Bagi Orang Jepang?

Mereka Asing, Bukan Bagian Dari Budaya Jepang

Zombie Paman Sam
Seorang pria berpakaian zombie Paman Sam (tofugu.com)

Sama seperti vampir, manusia serigala, dan beberapa monster lainnya, zombie bukan hantu asli Jepang. Interaksi orang Jepang dengan mahluk yang sudah mati terbatas pada roh dan yokai tertentu. Setelah booming zombie pada tahun 1990-an, yang mengikuti popularitas film Romero, zombie mulai mendapatkan lebih banyak daya tarik internasional, termasuk Jepang.

Namun, keasingan terhadap zombie seakan tidak pernah lepas dari pikiran orang Jepang ketika mereka sedang membuat film zombie. Ini mirip dengan film ninja buatan Amerika yang tampak konyol. Karena alasan ini, menggunakan zombie dalam film Jepang sering dianggap sebagai referensi budaya pop Barat. Mungkin inilah alasannya kenapa kreator Jepang yang membuat game "Dead Rising", "House of the Dead", atau "Resident Evil" mengambil latar di dunia Barat, bukan di Jepang.

Mereka Bukan Hantu

cerita hantu
Cerita hantu Jepang (pinterest.com / Ashley DeLeGarza)

Secara historis, hantu telah menangkap imajinasi dan ketakutan orang Jepang jauh lebih banyak daripada mayat hidup. Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, orang Jepang secara tradisional mengkremasi jenazah. Karena itu, citra ikonik zombie tidak hanya terputus secara budaya, tetapi juga sangat tidak mungkin untuk digambarkan secara realistis di Jepang.

Kedua, ada sejarah yang kaya seputar keberadaan hantu dan roh di Jepang, di mana zombie tidak hanya menjadi anak-anak baru di lingkungan tersebut, tetapi mereka juga terlihat lebih aneh. Film horor Jepang mungkin condong ke arah cerita hantu roh daripada yang berkaitan dengan fisik, sedangkan zombie tidak memiliki faktor seram yang sama dengan hantu.

Mereka Ceroboh dan Terlihat Konyol

Zombie Ceroboh
Zombie ceroboh (tofugu.com)

Coba perhatikan lagi, penggambaran tradisional zombie sebenarnya tidak terlalu mengancam. Idenya adalah bahwa mereka lambat dan sangat tidak kompeten, tetapi dalam gerombolan besar-besaran dapat menjadi masalah besar. Gerakan lambat, tahan terhadap kerusakan, kurangnya kesadaran saat anggota badan jatuh, dan kecenderungan untuk tersandung, terpeleset, dan terlihat konyol menyebabkan zombie menjadi sumber komedi fisik secara tidak sengaja.

Gerombolan zombie
Gerombolan zombie (tofugu.com)

Itulah beberapa alasan yang membuat orang Jepang tidak takut terhadap zombie dan justru malah menganggap mereka lucu. Apakah kamu termasuk orang yang takut pada zombie?