Berita Jepang | Japanesestation.com

Keluarga kekaisaran Jepang memiliki sejarah yang panjang yang menarik untuk dibahas. Apalagi, konon, semua kaisar Jepang dan keturunannya disebut-sebut merupakan keturunan dari Dewi Matahari. Makin menarik kan? Nah, apakah teman-teman pembaca JS ingin mengenal keluarga kekaisaran Jepang lebih dalam? Simak artikel di bawah ini biar lebih paham!

Kaisar Jepang, Keturunan Dewi Matahari yang Legendaris

kaisar Jepang keluarga japanesestation.com
Kaisar Naruhito menanam padi pada Mei 2019 (nippon.com)

Dalam Pasal 1 dari Undang-Undang Jepang yang berlaku mulai tahun 1947, Kaisar Jepang dideskripsikan sebagai sebuah “simbol negara dan melambangkan persatuan rakyat.”

Mereka tak memiliki peran dalam memimpin politik kenegaraan, meski menjalankan perannya sebagai simbol dan hadir dalam pelaksanaan suatu upacara kenegaraan. Mereka juga bertemu dan mengunjungi kepala negara, menerima duta besar dan utusan asing, serta bertemu dengan semua duta besar dan pasangan Jepang sebelum mereka pindah ke pos mereka di luar negeri.

Tak hanya itu, mereka pun menghadiri pemberian hadiah, penanaman pohon, dan acara lainnya, seperti pertemuan dengan anggota masyarakat, upacara minum teh, jamuan seremonial, dan pembacaan puisi. Para kaisar juga selalu melakukan kunjungan ke tugu peperangan dan mendoakan para korban konflik. Fungsi-fungsi ini juga biasanya terus meningkat, seperti ditambah dengan melakukan kunjungan rutin ke perusahaan budaya dan industri dan pusat kesejahteraan sosial di Jepang serta bepergian ke luar negeri. Kaisar dan permaisuri juga sering bertemu dengan penduduk di daerah yang dilanda bencana.

Tugas penting kaisar lainnya adalah mempromosikan budaya tradisional Jepang, seperti puisi waka, dan melakukan ritual seperti shihōhai—sebuah upacara Tahun Baru di mana kaisar bersujud di depan kuil-kuil utama Jepang. Kaisar juga kerap melakukan penelitian akademis di sela-sela tugas resminya.

Nah, jika membicarakan tentang sejarah keluarga Kekaisaran Jepang, sebenarnya tak ada bukti sejarah tentang para kaisar hingga abad ke-6 lho, apalagi pada tahun 660 sebelum masehi, saat kasiar pertama Jepang, Kaisar Jinmu naik takhta. Meskipun begitu, mitos tradisional mengatakan bahwa Jinmu adalah keturunan dari dewi matahari Amaterasu yang mewariskan 3 harta suci padanya, sebuah pedang, sebuah cermin, dan sebuah perhiasan. Sejak saat itu, para kaisar Jepang menjaga harta-harta tersebut dan mengambil peran dalam memimpin ritual Shintō.

Hidup di Keluarga Kekaisaran Jepang

kaisar Jepang keluarga japanesestation.com
Keluarga kekaisaran berkumpul untuk merayakan Tahun Baru pada 1 Januari 2020 (nippon.com)

Anggota keluarga kekaisaran Jepang tidak berbagi nama marga dan hanya menggunakan nama depan mereka. Kaisar Shōwa misalnya, ia dikenal sebagai Hirohito hingga akhir hayatnya. Pasangan kekaisaran di era Reiwa pun dikenal dengan nama depan saja, Naruhito dan Masako. Orang tua Naruhito pun sama, kini mereka dikenal dengan nama Kaisar Emeritus Akihito dan Permaisuri Emerita Michiko. Ketika laki-laki dalam keluarga kekaisaran yang tidak berada dalam garis keturunan langsung menikah, mereka akan diberi gelar baru untuk menunjukkan bahwa mereka sedang membangun rumah baru. Misalnya, putra kedua Akihito, Fumihito, menyandang gelar Pangeran Akishino sebelum menjadi putra mahkota setelah kakaknya naik takhta.

Anggota kekaisaran juga tak dapat memilih pekerjaan dengan bebas. Mereka hanya dapat bekerja di organisasi non profit yang bekerja demi kepentingan publik dan harus di bawah izin kaisar. Mereka juga tak dapat memilih dan membuat usaha sendiri serta wajib memenuhi tugas resmi mereka. Aset kekaisaran juga dimiliki oleh negara.

Kaisar dan keluarganya tidak diperkenankan untuk mengadopsi anak. Para pria di keluarga kekaisaran yang ingin menikah juga harus mendapatkan izin dari Dewan Rumah Tangga Kekaisaran. Sementara itu, para wanita bebas memilih pasangan mereka, meski akan kehilangan status keluarga kekaisarannya.

Kaisar Jepang, Hanya Pria?

Meskipun fakta sejarah menyebutkan ada beberapa kaisar wanita di Jepang, Hukum Kekaisaran Jepang saat inimenyatakan bahwa hanya pria keturunan langsung kaisar lah yang bisa menjadi kaisar Jepang. Meski dinilai akan sulit jika terus berpatok pada hal ini, sepertinya sih Jepang masih tetap akan berpegang teguh pada hukum ini.

Nah, itulah sekilas tentang kaisar dan keluarga kekaisaran di Jepang!