Di hari Rabu (9/12), Permaisuri Masako merayakan ulang tahunnya yang ke-57. Di kesempatan tersebut, istri dari Kaisar Naruhito ini mengekspresikan keinginannya untuk mengatasi tantangan yang diakibatkan oleh pandemi virus corona bersama dengan masyarakat Jepang dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang "tak ternilai" dan mendoakan agar rakyatnya selalu bahagia.
Dilansir dair Mainichi, sang permaisuri yang diketahui telah lama melawan sebuah penyakit yang diakibatkan stres ini mengatakan bahwa tahun ini mengingatkannya akan pentingnya arti hidup manusia di tengah pandemi. Menurutnya, rasanya sangat menyakitkan melihat kehancuran yang disebabkan virus mematikan ini.
"Saya harap semua orang dapat bekerja sama untuk melalui saat-saat sulit ini dengan rasa saling percaya dan selalu membantu satu sama lain,” ujarnya dalam pernyataan yang dirilis oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya pada para tenaga kesehatan yang mengorbankan jiwa, raga, serta waktunya untuk menyelamatkan nyawa para pasien dan mencegah penyebaran infeksi.
Pemaisuri Masako juga mengungkapkan rasa penyesalannya karena ia tak dapat berkomunikasi dengan penduduk Jepang secara langsung akibat banyak acara yang harus ditunda atau dibatalkan. Namun, ia mengakui bahwa ia terus melakukan tugas-tugasnya secara online.
Bulan lalu, ia mengunjungi rumah sakit milik Palang Merah Jepang di mana ia menjabat sebagai presiden kehormatan, dan berbicara dengan para staf rumah sakit.
"Saya sangat bersyukur biisa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk Jepang secara online, saya juga berharap metode ini bisa berkembang di masa depan,” ujarnya.
Mantan diplomat lulusan Harvard dan Oxford ini telah berjuang melawan gangguan penyesuaian yang dideritanya sejak Desember 2003 silam. Dalam pernyataan berbeda, para dokter yang menanganinya mengatakan bahwa kini keadaannya telah membaik meski masih membutuhkan pengobatan. Mereka juga meminta pengertian dari publik dan mengatakan bahwa ekspetasi berlebihan dapat mempengaruhi proses penyembuhannya.
Sang permaisuri juga menyatakan bahwa ia terus mencoba untuk menjalankan tugasnya sebaik mungkin sambil tetap memperhatikan masalah kesehatannya.
"Saya ingin sembuh lebih cepat agar bisa mendukung kaisar dan melaksanakan tugas sebagai permaisuri lebih baik,” tambahnya.
Permaisuri Masako dan Kaisar Naruhito dikaruniai seorang putri, Princess Aiko (19), yang terdaftar sebagai mahasiswi di Gakushuin University di Tokyo. Setelah ia berulang tahun ke-20 nanti, sang puteri akan melaksanakan tugasnya sebagai anggota Keluarga Kekaisaran Jepang.
"Melihat ia akan resmi menjadi orang dewasa pada tahun depan, mengingatkan saya saat ia masih kecil,” ujar Permaisuri Masako.
“Saya ingin agar ia terus belajar dari orang lain dan menghabiskan masa akhir remajanya dengan penuh semangat,” tambahnya.