Berita Jepang | Japanesestation.com

Sebuah kelompok penelitian Pusat Kesehatan dan Perkembangan Anak Nasional menganalisis status kesehatan para ibu yang memiliki anak berusia lima tahun atau di bawahnya dari 19.139 keluarga di seluruh Jepang.

Mereka dikelompokkan ke dalam kategori apakah masing-masing memiliki dua orang tua atau ibu tunggal, dan apakah mereka hidup sebagai keluarga inti hanya dengan orang tua dan anak-anak, atau sebagai rumah tangga tiga generasi termasuk kakek-nenek di dalamnya.

Analisis yang dilakukan menggunakan Kessler Psychological Distress Scale (K6) yang mengukur tingkat keparahan masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. Hasilnya, menunjukkan bahwa rasio tekanan psikologis pada ibu tunggal yang membesarkan anak sendirian 11% lebih tinggi dibandingkan dengan ibu tunggal yang tinggal bersama orang tua atau ibu di dalam rumah tangga dengan dua orang tua.

Tingkat stres tinggi ibu tunggal jepang butuh dukungan proaktif japanesestation.com
Data Tekanan Psikologis (sumber: nippon.com)

Sebesar 16% ibu tunggal yang membesarkan anak sendirian yang menilai kesehatannya sendiri “tidak terlalu baik” atau “buruk," jumlah ini dua kali lipat lebih besar dari rasio di kelompok lainnya.

Tingkat stres tinggi ibu tunggal jepang butuh dukungan proaktif japanesestation.com
Data Tingkat Kesehatan (sumber: nippon.com)

Banyak ibu tunggal yang tidak tinggal bersama orang tua mengatakan tidak punya teman untuk bercerita tentang masalah yang dialami, sehingga mereka merasa stres dalam kehidupan sehari-harinya.

Tingkat stres tinggi ibu tunggal jepang butuh dukungan proaktif japanesestation.com
Data Tidak Ada Yang Bisa Diajak Berbagi Masalah (sumber: nippon.com)

Ibu tunggal yang membesarkan anak sendirian memiliki tingkat yang lebih tinggi untuk merokok dan minum alkohol, serta tidur kurang dari lima jam semalam, menunjukkan bahwa mereka lebih mungkin menderita kurang tidur.

Melihat para ibu tunggal yang membesarkan anak sendirian hingga menderita tekanan mental, meminta mereka untuk lebih berusaha menghidupi diri sendiri tidaklah realistis bagi para peneliti. Pemerintah disarankan untuk menggunakan data otoritas lokal seperti pemberitahuan kehamilan, agar dapat memberikan dukungan kepada ibu tunggal secara proaktif.

Tingkat stres tinggi ibu tunggal jepang butuh dukungan proaktif japanesestation.com
Data Kebiasaan Merokok (sumber: nippon.com)
Tingkat stres tinggi ibu tunggal jepang butuh dukungan proaktif japanesestation.com
Data Kebiasaan Tidur (sumber: nippon.com)

Dalam analisisnya, digunakan data dari survei mata pencaharian nasional Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan 2016. Dari seluruh keluarga yang disurvei, 80% diantaranya adalah keluarga inti dengan dua orang tua, 15% keluarga tiga generasi dengan dua orang tua, sementara 3% lainnya adalah keluarga inti dengan ibu tunggal dan 2% adalah keluarga tiga generasi dengan ibu tunggal. Untuk ke depannya, tim peneliti berencana untuk menganalisis tekanan psikologis pada ayah tunggal.