Ubasute adalah praktik kuno dari cerita rakyat Jepang di mana kerabat yang sakit atau lanjut usia dibuang di tempat terpencil untuk dibiarkan meninggal. Meskipun ubasute adalah bagian dari legenda Jepang, dan tidak jelas apakah benar kalau hal tersebut adalah hal yang umum dilakukan di masa lalu, tetapi beredar beberapa bukti bahwa ubasute kembali dilakukan di zaman modern ini, hanya saja sedikit berbeda.
Legenda Ubasute
- Ubasute sebenarnya termasuk ke dalam cerita rakyat di Jepang. Cerita tentang ubasute tampaknya memang tentang penelantaran orang tua, tetapi sebenarnya cerita ini dimaksudkan untuk menginspirasi orang-orang untuk berbakti kepada orang tua dan mencegah orang-orang meninggalkan orang tua mereka yang sudah tua dan sakit.
Dalam cerita rakyatnya, seorang ibu yang sudah tua digendong oleh putranya ke atas gunung, di mana dia bermaksud untuk meninggalkannya. Meskipun sang ibu mengetahui apa yang dilakukan putranya terhadapnya, tetapi dia masih mempedulikannya dengan menaburkan patahan ranting di tanah sehingga putranya bisa menemukan jalan menuruni gunung. Cerita ini menyoroti cinta yang dimiliki seorang ibu untuk anak-anaknya, yang secara tidak langsung membuat orang-orang mengecam praktik ubasute.
Ubasute pada Zaman Sekarang
Jepang adalah negara dengan populasi orang tua lebih besar dibandingkan dengan yang muda, dan pemerintah terus memperhatikan dan menerapkan kebijakan untuk mencoba mengatasi situasi tersebut. Tetapi, Jepang bukanlah satu-satunya negara masalah seperti ini. Faktanya, banyak negara di Eropa menghadapi situasi serupa, dan Amerika Serikat memiliki apa yang disebut sebagai aging workforce. Namun, karena Jepang adalah negara pertama yang berurusan dengan masalah ini, beberapa negara lain telah melihat mana upaya yang berhasil dan gagal dalam mengatasi hal ini.
Penuaan Jepang yang bercampur dengan globalisasi telah mengubah banyak hal di negara ini yang dulunya dianggap normal. Dulu, keluarga selalu hidup bersama, namun belakangan ini semakin banyak orang tua yang hidup sendiri, dan terkadang jauh dari keluarga mereka.
Dengan populasi Jepang yang menua, dan masalah yang terus berlanjut, dapat menjadi penyebab mengapa ubasute menjadi hal yang umum dilakukan. Namun, seberapa lazim praktik ini?
Seberapa Lazim Praktik Ubasute?
Jawaban atas pertanyaan itu mengejutkan banyak orang Jepang, karena menurut peneliti, ubasute tidak lebih dari sekedar mitos. Namun, ada beberapa kasus di berita tentang orang-orang yang benar-benar menelantarkan orang yang dicintai di tempat terpencil, masing-masing memperkuat gagasan bahwa ubasute pernah menjadi praktik yang umum.
Salah satu kasus yang paling terkenal terjadi pada tahun 2015, dimana seorang pria bernama Katsuo Kurokawa dituduh dan mengaku telah menelantarkan adik perempuannya yang cacat di hutan pada tahun 2011 lalu. Kasus lain terjadi baru-baru ini, dilaporkan bahwa seorang wanita telah meninggalkan ayahnya, yang menderita Alzheimer, di halte di Chugoku Expressway.
Meskipun ada berita yang muncul tentang ubasute, tetapi hal ini tetap sensasional dan dianggap kejam. Dilihat dari hal tersebut, jelas bahwa Jepang menghadapi banyak masalah karena populasinya. Tidak jarang orang tua meninggal sendirian, bahkan tubuh mereka tidak ditemukan sampai berhari-hari karena kehidupan mereka yang terisolasi.
Sumber artikel: