Berita Jepang | Japanesestation.com

Mekipun orang Jepang dikenal sebagai pekerja yang setia terhadap perusahaan atau tempat mereka bekerja, ternyata ada beberapa orang Jepang yang bekerja di lebih dari satu tempat. Namun, sepertinya ini sudah menjadi hal yang lumrah. Karena perusahaan besar di Jepang pun mengizinkan karyawannya untuk memiliki pekerjaan sampingan. Lalu, untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang orang-orang yang memiliki lebih dari satu pekerjaan, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang pun mengadakan sebuah survei. Survei ini diadakan pada bulan Juli tahun lalu dengan menargetkan responden yang berusia 20 tahun sampai 65 tahun ke atas. Terdapat 159.355 orang yang menjadi responden dalam survei ini. Berikut adalah hasil surveinya.

Dari hasil survei ini dapat diketahui bahwa presentase antara orang yang hanya memiliki satu pekerjaan dengan orang yang memiliki lebih dari satu pekerjaan sangat berbanding jauh, yakni 90,3% dan 9,7%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa satu dari sepuluh pekerja di Jepang memiliki pekerjaan sampingan.

Side Job
Hasil survei jenis pekerjaan sampingan (nippon.com)

Berdasarkan tanggapan dari para responden, dapat diketahui juga di bidang apakah mereka melakukan pekerjaan sampingan. Sebanyak 16,6% dari mereka bekerja di industri pertanian, kehutanan, perikanan, dan pertambangan, 15,4% bekerja di bidang pendidikan, 15,1% bekerja di sektor hotel atau restoran, dan 14,6% bekerja untuk penelitian akademis atau layanan professional/teknis. Bidang yang paling tidak umum untuk dijadikan sebagai pekerjaan sampingan adalah manufaktur (6%) dan keuangan/asuransi (6,4%.)

Side Job
Hasil survei jenis pekerjaan utama (nippon.com)

Ketika ditanya apa pekerjaan utama mereka, 29,8% responden menjawab sebagai kontraktor atau freelancer. Persentase tersebut lebih tinggi 10 poin daripada presentase responden yang merupakan seorang self-employed. Lalu, 5,9% responden yang memiliki pekerjaan sampingan ternyata adalah karyawan tetap suatu perusahaan.

Sebagian besar dari responden yang memiliki pekerjaan sampingan termasuk ke dalam kelompok dengan penghasilan bulanan yang rendah. Dari hasil survei dapat diketahui bahwa 13,5% responden berpenghasilan ¥50.000-¥99.999, 12,2% berpenghasilan ¥100.000-¥199.999, dan 10,9% berpenghasilan di bawah ¥50.000. Bahkan, beberapa responden yang berpenghasilan tinggi senilai ¥700.000 pun masih ada yang tetap melakukan pekerjaan sampingan,  yakni 10,3%.

Survei ini juga diadakan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab mereka memiliki lebih dari satu pekerjaan. Ternyata alasan ekonomi lah yang menjadi motivasi utama mereka. Dari tanggapan para responden, sebanyak 56,5% responden memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan, dan 39,7% responden memiliki pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tidak dapat terpenuhi jika hanya mengandalkan gaji dari satu pekerjaan.