Kenaikan tajam harga sewa hunian di Tokyo mulai berdampak nyata pada pilihan tempat tinggal kaum muda. Untuk tetap dekat dengan tempat kerja namun menekan biaya, banyak anak muda memilih apartemen dengan luas yang sangat kecil yang meski sempit namun harga sewanya lebih terjangkau. Hunian berukuran sekitar 9 meter persegi dengan sewa sekitar 60 ribu yen per bulan kini diminati, terutama oleh lajang usia 20–30 tahun.
Menurut perusahaan properti スピリタス, yang mengelola sekitar 1.500 unit apartemen mikro, tingkat hunian mencapai 99,9 persen karena harga sewanya sekitar 30 persen lebih murah dari pasaran.
Di sisi lain, seiring meluasnya kerja jarak jauh, sebagian anak muda memilih pindah ke unit yang lebih luas meski sudah tua, yakni apartemen 築古 (bangunan lama). Layanan properti アットホーム mencatat minat terhadap apartemen berusia lebih dari 30 tahun meningkat, dan sewanya juga ikut naik.
Kenaikan gaji awal lulusan baru memang mencetak rekor tertinggi menurut survei dari Lembaga Penelitian Tenaga Kerja Jepang, namun tetap kalah cepat dibanding kenaikan harga sewa hunian. Data dari LIFULL HOME’S menunjukkan rata-rata sewa hunian lajang di 23 distrik Tokyo naik 16,1 persen secara tahunan.
Pakar dari LIFULL HOME’S menilai, kedepannya semakin banyak anak muda yang akan memilih hunian sempit atau tua, dengan menurunkan standar hidup, sebagai cara bertahan menghadapi mahalnya biaya hidup di pusat kota Tokyo.
#beritajepang #Tokyo #JapaneseHouse #TravelJepang #ExploreJapan