Berita Jepang | Japanesestation.com

Sebuah survei menemukan bahwa ternyata pekerja perusahaan adalah pekerjaan yang diidolakan oleh anak-anak generasi baru di Jepang. Pekerja perusahaan sekarang menjadi pekerjaan impian bagi sebagian besar anak-anak di Jepang. Hal tersebut diketahui dari sebuah survei tahunan oleh Dai-ichi Life Insurance Co. pada hari Rabu. Perusahaan mengatakan, hasil tersebut dapat dikaitkan dengan pandemi virus corona, dimana banyak anak melihat orang tua yang merupakan karyawan perusahaan dapat bekerja di rumah.

Survei dilakukan secara online pada bulan Desember, mencakup total 3.000 anak dari siswa kelas tiga sekolah dasar hingga siswa sekolah menengah tingkat akhir di seluruh negeri. Survei yang dimulai tahun fiskal 1989 ini mencakup anak-anak usia sekolah dasar dan lebih muda sampai tahun sebelumnya.

Pekerja perusahaan menempati urutan teratas dalam daftar pekerjaan impian anak laki-laki sekolah dasar, anak laki-laki dan perempuan sekolah menengah pertama serta anak laki-laki dan perempuan sekolah menengah atas.

Pekerja Jepang
Ilustrasi Pekerja Jepang (savvytokyo.com)

Pekerja pemerintah menempati urutan kedua terfavorit dalam daftar anak perempuan SMP dan SMA serta ketiga dalam daftar siswa SMP dan SMA laki-laki.

Sementara itu, YouTuber atau pembuat video lainnya paling banyak dipilih kedua oleh anak laki-laki sekolah dasar, berkaitan dengan anak-anak yang menikmati video online dan konten media sosial lainnya saat mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah karena pandemi. Perawat adalah pekerjaan favorit ketiga bagi siswi SMP dan SMA.

Dalam daftar anak laki-laki sekolah dasar, pemain sepak bola jatuh ke posisi ketiga dari posisi teratas tahun sebelumnya, sementara pemain bisbol turun ke posisi kelima dari posisi kedua. Lalu, dalam daftar anak perempuan sekolah dasar, koki pastry jauh melampaui pekerjaan lain, setelah pekerja toko makanan mempertahankan posisi teratas selama 23 tahun berturut-turut dari tahun fiskal 1997. Dai-ichi Life mengatakan popularitas koki pastry mungkin karena anak-anak memiliki lebih banyak kesempatan untuk menikmati membuat manisan bersama keluarga mereka ditengah pandemi.