Di akhir tahun 60-an payung plastik juga menjadi gaya terkini di Jepang. Ada beberapa cerita tentang bagaimana hal itu dimulai, ada yang berkata bahwa sebuah majalah mingguan mengambilnya dan berkata "Payung-payung plastik penuh warna adalah tren di Ginza. Dapatkan salah satunya sebagai suvenir dari karyawisata ke Tokyo" dan yang lain berkata bahwa sebuah acara TV menampilkan di TV dan berkata, "Semua orang memiliki payung transparan di Ginza."
Sejak saat itu, para produsen Jepang lainnya bergabung dan terdapat 50 perusahaan yang memproduksi payung tersebut pada masa-masa puncak. Harganya 1.800 - 2.800 Yen. Walaupun sudah tidak ada lagi, sebuah asosiasi dari payung plastik kemudian didirikan pada masa itu. Angin kencang berhembus dari luar. Teknik tersebut lalu terbang ke Taiwan tempat pabrik perakitannya. Ekspor ke Amerika Serikat selurunya berali ke Taiwan. Pada tahun 80-an mereka bahkan mulai mengekspor ke Jepang. Dalam kurun waktu 10 tahun, banyak produsen Jepang yang menghilang. Seluruh proses produksi tak bisa secara otomatis dan biaya produksi adalah kunci untuk menjaga biaya produksi agar tetap rendah. Payung plastik tidak mengikuti tren terbaru dan mereka tak perlu khawatir mengenai barang-barang yang tak terjual. Oleh karena itu, perbedaan biaya produksi secara langsung mempengaruhi perbedaan harga. Karakteristik produksi seperti ini membuat perubahan yang cepat dari lokasi produksi. Mitsuo berkomentar, "Saya tela mengembangkan bahan anti air yang sempurna. Sangat disayangkan bahwa payung plastik telah menjadi simbol barang yang dapat dibuang setelah digunakan."Tempat produksi telah berpindah ke Taiwan dan China, dan payung seharga 100 Yen pun telah tiba. Perusahaan grosir berbasis di Osaka, Paltac, mengimpor 6,2 juta payung dari China pada tahun lalu, namun harganya tergantung dari konbini yang menjualnya. Kini hanya ada satu perusahaan produksi yang masih ada di Jepang, yaitu White Rose, mantan dari “Dakeda Chou-gorou Shouten”. Mereka merancang berbagai payung plastik baru. Berbagai jenis payung plastik Untuk para pejabat
Tungkai-tungkainya terbuat dari fiber kaca yang lebih ringan dan lebih kuat.
Untuk para biksu
"Terra Bozen" adalah desain yang lebih besar untuk para biksu agar dapat membaca sutra tanpa kebasahan.
Permaisuri Michiko menggunakan "Enyu" untuk para wanita elegan.
“SHIBUKASA” adalah sistem penyewaan payung yang dimulai di Shibuya pada tahun 2007. Semua payung plastik ditinggalkan di konbini atau di jalanan tanpa ada pemiliknya. Kalian dapat meminjamnya secara gratis dan jika kalian mengembalikannya, mereka akan memberi tiket diskon 50 Yen yang dapat kalian gunakan di toko-toko terkait. Ada beberapa layanan yang tersedia di Kansai Airport, di kota Hiroshima, dan di kota Kanazawa.
Sepertinya payung-payung telah menciptakan sebuah sistem sosial baru, yaitu barang untuk berbagi. (image source: iromegane.com & newschoolkaidan.com)