Berita Jepang | Japanesestation.com

Nike, salah satu brand peralatan olahraga besar dunia memang dikenal dengan iklan-iklannya yang inspiratif dan selalu menyisakan kesan mendalam bagi penontonnya. Misalnya saja, iklan NIke tahun lalu yang menampilkan bintang tenis hafu Naomi Osaka dalam menangani pertanyaan tentang etnisnya. Dan kini, Nike pun kembali membuat sebuah iklan tentang bullying dan rasisme pada penduduk asing di Jepang. Namun, iklan ini rupanya mendapat pujian sekaligus hinaan dari netizen Jepang. Memang, seperti apa?

Dilansir dari The Guardian dan Soranews24, iklan tersebut diberi judul “Ugokashitsuzukeru. Jibun wo. Shorai wo. The future Isn’t Waiting“, yang bagian bahasa Jepangnya dapat diterjemahkan menjadi “Terus maju. Diri Sendiri. Masa Depan.” Iklan ini mengisahkan tentang kehidupan tiga gadis atlet sepakbola Jepang yang memiliki latar belakang berbeda, Jepang, Korea, dan layaknya Naomi Osaka, berdarah campuran, dengan ayah kulit hitam dan ibu orang Jepang. Video ini pun memperlihatkan bagaimana ketiga gadis ini menyelesaikan masalah mereka dan terus maju menyongsong masa depan dengan olahraga.

Nah, iklannya bisa teman-teman lihat di bawah! 

Video berdurasi 2 menit tersebut memperlihatkan kehidupan para gadis, dimulai dengan gadis berdarah Jepang. Ia dibuly di sekolahnya dan kesulitan dalam memenuhi ekspetasi keluarganya untuk tetap berprestasi dan terus bertanya-tanya, “Apakah aku tak cukup baik?”

rasisme bullying di Jepang nike japanesestation.com
Cuplikan iklan Nike (YouTube: Nike Japan)

Gadis kedua, seorang gadis berdarah campuran berkulit hitam pun mengalami hal serupa. Ia kesulitan untuk berbaur, terus berpikir apakah ia tidakn”normal” seiring dengan teman-teman sekelasnya yang melihatnya dengan tatapan berbeda dan menyentuh rambutnya. Gadis ini lalu menonton sebuah video tentang Osaka di smartphone-nya, dan ada salah satu komentar menohok ditujukan pada atlet tensi tersebut, “Jadi, apakah Anda orang Amerika atau orang Jepang?”

rasisme bullying di Jepang nike japanesestation.com
Cuplikan iklan Nike (YouTube: Nike Japan)
rasisme bullying di Jepang nike japanesestation.com
Cuplikan iklan Nike (YouTube: Nike Japan)

Sementara itu, gadis asal Korea yang merupakan siswa pertukaran pelajar di Jepang, terlihat tengah mencari informasi yang berhubungan dengan “masalah zainichi” di smartphone-nya. Zainichi sendiri berarti “penduduk asing di Jepang” yang sering digunakan untuk menyebut orang Korea. Memang, hubungan Jepang-Korea tidak bisa dibilang baik, karena itu, tak aneh jika gadis ini kerap ditatap dengan pandangan kurang mengenakkan di jalanan, membuatnya berpikir apakah ia sebaiknya tidak terlalu “terlihat.”

rasisme bullying di Jepang nike japanesestation.com
Cuplikan iklan Nike (YouTube: Nike Japan)

Pada akhirnya, 3 gadis yang mengalami kecemasan dan ketakutan ini akhirnya menyadari bahwa mereka tak perlu hanya menerima perlakuan orang lain saja dan tak perlu menunggu hingga keadaan membaik suatu saat. Mereka akan membalikkan keadaan dengan melakukan hal yang mereka cintai dan menerima etnis mereka dengan bangga.

rasisme bullying di Jepang nike japanesestation.com
Cuplikan iklan Nike (YouTube: Nike Japan)

Iklan ini menjadi “cahaya” di tengah gelapnya masalah bullying di Jepang. Nike pun dihujani pujian dari netizen Jepang atas iklan ini.

“Menakjubkan. Aku tak pernah melihat sebuah iklan Jepang yang membahas isu terkait minoritas di Jepang!.”

Terima kasih. Teruslah menyebarkan pesan penting seperti ini.”

“Aku sangat terkesan pada Nike. Terima kasih!”

“Ini membuatku menangis. Akan lebih baik jika kita dapat membuat anak-anak muda berpikir seperti ini.”

“Sangat bagus, aku selalu membeli Nike karena iklan seperti ini!”

Namun, di balik pujian manis itu, banyak orang Jepang yang tak terima dengan iklan tersebut:

“Apa Jepang adalah negara yang penuh diskriminasi? Rasanya seperti kau membuat kesan nyang salah tentang Jepang.”

“Sudah terlewat batas dan membuat orang Jepang terlihat bodoh.”

“Aku merasa iklan ini memperlihatkan kalau orang Jepang tidak manusiawi.”

“Diskriminasi juga ada di negara lain.”

“Tidak ada bullying di Jepang!”

“Aku tak akan membeli Nike lagi!”

Video ini akhirnya lebih viral di kalangan mereka yang kontra, membuatnya memiliki dislike lebih banyak (18.000) dibanding likes yang hanya berjumlah 17.000 saja. Komentar di video tersebut pun dihujani ujaran kebencian dan rasis dari orang-orang sayap kanan yang nampaknya menutup mata dari masalah bullying di Jepang yang makin meningkat saja.  

Padahal, memperlihatkan masalah seperti bullying dan rasisme di Jepang dalam bentuk iklan bukanlah hinaan, melainkan cara halus untuk menyadarkan orang-orang dan membuat Jepang menjadi lebih baik lagi dalam masalah rasisme (meski sepertinya sulit), sehingga suatu saat gadis-gadis berdarah campuran di Jepang seperti Naomi Osaka dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat.

Bagaimana menurutmu tentang iklan Nike ini? Jawab di komentar ya!