Berita Jepang | Japanesestation.com

Amanojaku, atau Amanjaku adalah makhluk yang telah dikenal bahkan sebelum masa sejarah tertulis di Jepang. Ada yang mengategorikan mereka sebagai kami (dewa) jahat, oni (iblis), atau yokai (siluman), yang selalu berbuat onar dan melakukan kejahatan. Terutama, Amanojaku dikenal suka menghasut manusia untuk mengikuti nafsu jahat yang tertanam dalam diri mereka.

ASAL USUL AMANOJAKU

Amanojaku dipercaya berasal dari Amanosagume, seorang dewa jahat dalam agama Shinto, yang memiliki kesamaan sifat dan kemampuan dalam melihat ke dalam lubuk hati seseorang. Walaupun sudah eksis dari sebelum agama Buddha masuk Jepang, namun makhluk ini juga dikenal dalam ajaran Buddha di Jepang. Hal ini mungkin disebabkan oleh sinkretisme di mana makhluk ini disamakan dengan yasha, yang merupakan lawan dari ajaran sang Buddha. Amanojaku seringkali digambarkan sedang diinjak oleh Bishamonten atau Shitenno (4 Raja Langit) lainnya.

Amanojaku, Salah Satu Yokai Terjahat di Mitos Jepang
(Image: honmonoyoukai.seesaa.net)

Amenosagume adalah seorang kami bawahan Amewakahiko. Di saat Amaterasu dan Takamimusuhi mengirim seekor bangau untuk menyelidiki keterlambatan Amewakahiko ke langit, Amenosagume yang melihat sang burung itu, menyuruh Amewakahiko untuk menembak burung tersebut. Amewakahiko menembak bangau tersebut dengan anak panah yang diterimanya dari dewa Amatsukami, namun panah tersebut jatuh kembali ke bumi dan membunuh Amewakahiko.

LEGENDA URIKO-HIME

Salah satu legenda Amanojaku yang paling dikenal adalah legenda Uriko-hime. Uriko-hime adalah seorang gadis yang terlahir dari sebuah labu yang ditemukan oleh sepasang suami-istri tua. Gadis tersebut beranjak dewasa menjadi gadis cantik yang polos karena selalu dilindungi kedua orangtua angkatnya.

Pada suatu hari, Uriko-hime akhirnya dilamar oleh seorang pria. Kedua orang tua angkatnya pun dengan senang hati pergi ke kota untuk menyiapkan segala-sesuatunya untuk pernikahan tersebut. Sebelum pergi, mereka berpesan kepada Uriko-hime untuk tidak membukakan pintu kepada siapapun, apapun yang terjadi.

Beberapa saat setelah ditinggal orangtuanya, terdengar suara seseorang di pintu rumah Uriko-hime, "Tolong bukakan pintunya, Uriko-hime." Namun, teringat akan pesan kedua orangtuanya, Uriko-hime tidak mau membukakan pintu. "Kalau begitu, bukakan jendelanya sedikit saja," lanjut suara tersebut. Ragu-ragu, Uriko-hime membuka jendela tersebut. Namun ternyata dari situ masuklah Amanojaku yang langsung membunuh Uriko-hime!

Amanojaku, Salah Satu Yokai Terjahat di Mitos Jepang
(Image: yokai.com)

Tidak cukup hanya membunuhnya, Amanojaku bahkan menguliti Uriko-hime dan menggunakan kulitnya tersebut untuk menyamar menjadi sosok Uriko-hime. Saat orangtua Uriko-hime pulang, mereka bahkan tertipu dan menyangka bahwa anaknya masih hidup.

Akhirnya, hari pernikahan pun tiba. Orangtua Uriko-hime tanpa sadar membawa Amanojaku ke calon suaminya. Di tengah perjalanan, seekor burung gagak di atas pohon memperingatkan mereka bahwa yang mereka bawa bukanlah Uriko-hime. Mereka pun akhirnya memegangi Amanojaku yang menyamar dan mencuci badannya berkali-kali sampai kulit Uriko-hime yang dipakai menyamar terlepas. Ia pun berusaha melarikan diri, namun akhirnya mati setelah menjadi sasaran amukan massa desa tersebut.

(Featured image: wikipedia.org)