Okaburo atau hantu yang memiliki sebutan lain okamuro adalah hantu okama Jepang yang sering bergentayangan di tempat pelacuran. Hantu ini berpenampilan layaknya gadis kamuro, gadis-gadis kecil yang dipekerjakan sebagai pelayan di rumah bordil.
Asal-usul hantu ini tidak jelas. Okaburo terkenal karena penggambarannya oleh Toriyama Sekien. Okaburo sebenarnya adalah hantu laki-laki yang berpakaian seperti kamuro muda yang mengenakan kimono bermotif krisan. Penjelasannya membuat kiasan untuk Peng Zu, seorang penyihir Tao legendaris dari Tiongkok. Peng Zu hidup melewati usia 700 tahun dengan melakukan banyak seks dengan wanita dan pria, dan menjaga diet herbal yang ketat termasuk menjilati embun dari bunga krisan. Untuk ini Peng Zu mengambil julukan Kiku-jidō, atau anak laki-laki krisan.
Sekien mungkin bermaksud untuk menjelaskan okaburo menjadi sebuah pelesetan yang merujuk ke rumah bordil homoseksual di mana anak laki-laki muda berpakaian seperti kamuro dan ditawarkan kepada pelanggan laki-laki. Selain konotasinya yang jelas dimana ia menggambarkan seorang anak laki-laki berpakaian seperti kamuro, bunga krisan digunakan sebagai simbol rahasia untuk homoseksualitas karena bentuk kelopaknya yang mewakili anus.
Sebuah kisah tentang okaburo dengan asal-usul yang sangat berbeda berasal dari rumah peristirahatan di Hiroshima, di mana oiran yang sangat pemarah sedang bekerja. Suatu hari, ohaguro-nya (campuran teh air panas dan serbuk besi yang digunakan untuk menghitamkan gigi pelacur) tidak dipersiapkan dengan benar sehingga warnanya tidak dapat menempel pada giginya. Karena marah, dia mengambil kamuro terdekat dan menuangkan seluruh panci berisi cairan mendidih ke tenggorokan gadis kecil itu. Gadis itu, memuntahkan isi perutnya, mengotori bekas tangannya yang berdarah di sepanjang dinding saat dia meninggal dalam kesedihan. Sejak itu, dikatakan bahwa suara kamuro muda itu bisa terdengar di malam hari, dan dia berteriak untuk membalas dendam terhadap oiran.
(featured image: Yokai)