Berita Jepang | Japanesestation.com

Angka pasien COVID-19 dengan gejala parah di Jepang meningkat hingga 1.144 jiwa, lapor Kementerian Kesehatan Jepang pada Minggu (9/5), seiring dengan angka kasus harian Tokyo yang mencapai 1.000 di tengah penyebaran varian virus corona..

Rekor terkait pasien gejala parah sebelumnya adalah 1.131, yang dilaporkan pda Jumat lalu, saat pemerintah memutuskan untuk memperpanjang status darurat hungga 31 Mei mendatang dan memperluas jangkauannya hingga Prefektur Aichi dan Fukuoka.

virus corona penularan japanesestation.com
Mikrograf elektron yang menunjukkan virus corona baru yang pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, Cina (mainichi.jp)

Negara ini kini tengah menghadapi gelombang keempat infeksi dengan kasus harian virus corona mencapai 7.000 kasus untuk pertama kalinya sejak pertenghan Januari lalu.

Tokyo juga melaporkan adanya 1.032 kasus baru pada Minggu, setelah mengonfirmasi 1.121 kasus pada hari sebelumnya, menjadi angka kasus harian tertinggi sejak 22 Januari lalu, saat status darurat kedua ditetapkan.

Pembagian vaksin Jepang memang cenderung lambat jika dibandingkan dengan negara lain. Kendatu demikian, Jepang berencana untuk membuat pusat inokulasi berskala besar di Tokyo dan Osaka yang nantinya akan dioperasikan oleh perawat dan dokter dari Self-Defense Force.

covid-19 vaksin japanesestation.com
Foto yang memperlihatkan venue vaksinasi lansia di Hachioji pada 12 April 2021 (Kyodo)

Seorang pejabat pemerintah juga mengarakan bahwa pihaknha berencana untuk membagikan 5.000 injeksi vaksin per harinya di pusat inokulasi di Prefektur Osaka, di mana 875 infeksi COVID-19 dilaporkan pada Minggu lalu. Pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan bahwa pusat inokulasi di Tokyo juga mampu memberi 10.000 injeksi per hari setelah dibuka pada 24 Mei lalu.

status darurat baru covid-19 jepang japanesestation.com
Orang-orang mengenakan masker di Osaka pada 6 Mei 2021 lalu. (Kyodo)

Terkait status darurat, langkah pencegahan lebih ketat juga telah diterapkan sejak akhir April, seperti meminta agar pengusaha restoran untuk berhenti menyajisn alkohol, pusat perbelanjaan besar untuk tutup, dan event besar wajib digelar tanpa penonton. Namun, pada Jumat lalu, pemerintah mengataman pembatasan tersebut akan dilonggarkan, termasuk memperbolehkan department store untuk buka hingga pukul 8 malam dan penyelanggara acara dapat membuat konser dengan penonton terbatas.

Kendati demikian, Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Gubernur Osaka Hirofumi mengatakan bahwa pihaknya akan tetap meminta agar pusat perbelanjaan besar tetap ditutup.