Berita Jepang | Japanesestation.com

Menurut laporan survei dari lembaga riset opini publik, IPSOS, terkait tingkat kebahagiaan global tahun 2024, hanya terdapat 57% penduduk di Jepang yang merasa bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan di Jepang cenderung menurun setiap tahunnya sejak tahun 2011.

Survei yang dilakukan secara online pada Desember 2023 hingga Januari 2024 ini diberikan kepada 23.000 responden yang berusia 16 hingga 74 tahun di 30 negara. Sebanyak 2.000 responden dari Jepang merespon survei ini. Para responden diminta untuk memilih rasa bahagianya dengan menggunakan empat pilihan jawaban; sangat bahagia, agak bahagia, tidak terlalu bahagia, atau tidak bahagia sama sekali.

Dilansir dari Mainichi Shimbun, tingkat kebahagiaan di Jepang berada di angka 70% pada tahun 2011. Pihak cabang IPSOS yang berada di Jepang menjelaskan jika penurunan tingkat kebahagiaan ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. “Ketidakpercayaan politik, konflik, bencara alam, dan pandemi virus Corona mungkin menjadi penyebab tren ini terus menurun.” Panjangnya jam kerja dan tekanan sosial juga diduga menjadi penyebab.

Tren penurunan tingkat kebahagiaan juga terlihat secara global. Menurunnya kesehatan fisik yang berpengaruh pada kesehatan mental, masalah perkawinan, dan pengasuhan anak dapat menyebabkan perubahan peran dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan ini juga dinilai sebagai salah satu faktor.

Setelah Jepang, ada Korea Selatan dan Hungaria sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan terendah di angka 52%. Sementara itu, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kebagiaan tertinggi ketiga hingga mencapai 82%, di bawah Belanda dan Meksiko dengan nilai 85% dan 83%.