Berita Jepang | Japanesestation.com

Perusahaan pabrikan mobil ternama, Toyota Motor Corp, berencana untuk mengakhiri kontrak dengan International Olympic Committee (IOC) sebagai salah satu sponsor eksklusif setelah Summer Olympics 2024 di Paris mendatang. Produsen mobil terbesar di dunia ini enggan memperpanjang kontrak sebagai The Olympic Partner (TOP) yang telah berlangsung sejak tahun 2015. Meski begitu, Toyota tetap berkomitmen untuk mendukung para atlet dan mempromosikan olahraga dengan cara mereka sendiri.

Presiden Toyota (kiri) dan Presiden IOC (kanan).
Presiden Toyota, Akio Toyoda (kiri) dan Presiden IOC, Thomas Bach (kanan) saat penandatanganan kontrak sponsor eksklusif tahun 2015 (Kyodo via Mainichi Shimbun).

Dikutip dari Mainichi Shimbun, beberapa pihak di Toyota merasa tidak puas dengan cara penanganan dana sponsorship. Mereka percaya dana sponsorship tidak dikelola dengan efektif untuk mendukung para atlet dan mempromosikan olahraga. Hingga saat ini, tidak diketahui berapa jumlah dana yang dikeluarkan Toyota, namun diperkirakan mencapai lebih dari 100 miliar yen.

Pihak Toyota berharap dapat mempertahankan kontraknya sebagai salah satu sponsor utama International Paralympic Committee, namun pihak IOC menuturkan jika kontrak sponsor eksklusif tidak dapat dilanjutkan hanya dengan satu kontrak. The Olympic Partner adalah sponsor eksklusif yang dibatasi untuk satu perusahaan di setiap industrinya. Saat ini, ada 15 perusahaan yang tergabung sebagai sponsor eksklusif termasuk Toyota Motor Corp, Panasonic Holdings Corp, dan Bridgestone Corp dari Jepang.

Pada Paris Olympics mendatang, Toyota diperkirakan akan menyediakan lebih dari 3.000 mobil, termasuk Mirai sebagai upaya memperkenalkan teknologi ramah lingkungan. Paris Olympics menjadi olimpiade musim panas setelah Tokyo Olympics yang dilangsungkan di tengah pandemi pada tahun 2021 lalu.