Kepolisian Prefektur Saitama baru saja meresmikan satuan relawan daring di Jepang yang terdiri dari orang asing. Satuan ini merupakan satuan pertama yang dibentuk untuk mengatasi kejahatan yang menayasar warga asing di Jepang dan lainnya. Langkah ini dilakukan untuk menyambut warga asing yang mendukung ekonomi negara di tengah kurangnya tenaga kerja.
Dilansir dari Mainichi Shimbun, Foreign Residents Cyber Volunteer (FRCV) ini memiliki 20 anggota yang merupakan siswa sekolah Bahasa Jepang di Saitama dan direncanakan untuk memperbanyak jumlah anggota. Satuan baru ini nantinya akan berpatroli di Facebook untuk melaporkan kegiatan penjualan dan pembelian barang yang tidak sepantasnya, misalnya kartu bank atau rekening.
Facebook sebagai salah satu sosial media memungkinkan orang-orang untuk menjual dan membeli barang-barang ilegal dengan menggunakan kode-kode yang hanya bisa dipahami oleh beberapa orang, umumnya dalam Bahasa Vietnam. Postingan di beberapa grup yang ada di Facebook kerap kali memicu dugaan aktivitas kriminal, mulai dari pembelian stiker inspeksi kendaraan palsu hingga daging yang tidak dijual di toko. Pihak kepolisian khawatir jika kelompok kejahatan akan menggunakan grup-grup ini untuk menargetkan warga asing.
“Dalam banyak kasus, orang Vietnam yang tidak bisa berbahasa Jepang kerap mengandalkan grup seperti ini daripada pemerintah atau organisasi lain ketika mengalami masalah. Terkadang mereka juga harus bekerja dalam kondisi yang buruk karena mereka berada di sini dengan cara ilegal,” ujar salah satu pria Vietnam yang sudah lebih dari sepuluh tahun tinggal di Jepang.
Selama periode pengujian dari Juli 2023 hingga Juni 2024, terdapat 80% dari 97 laporan postingan telah dihapus. “Ada penggunaan kata yang hanya bisa dipahami oleh penutur asli Vietnam. Sangat melegakan karena mereka ada di tim dan dapat membantu kami,” ujar salah satu perwakilan kepolisian.
Satuan yang dilantik pada 19 Juli lalu ini diharapkan dapat membuat warga asing merasa lebih nyaman dan aman. “Jika kita bisa mencegah kejahatan, tentu akan baik untuk orang asing dan penduduk Jepang. Saya ingin berperan untuk mencegah orang asing menjadi korban kejahatan,” ujar Bui Thuy Quynh (20), seorang warga asli Vietnam yang tergabung dalam satuan.