Berita Jepang | Japanesestation.com

Salah satu daya tarik musim panas yang paling disukai di Jepang adalah festival kembang api, namun penyelenggara tahun ini membatalkan acara yang paling ditunggu-tunggu tersebut karena beberapa sebab.

Melansir Japan Times, saat ini sudah ada 22 festival yang telah dibatalkan di seluruh Jepang, salah satunya adalah festival kembang api di Funabashi, Prefektur Chiba. Kota yang dekat dengan laut ini memutuskan untuk menunda festival kembang api musim panas tahunannya.

Menurut situs web informasi perjalanan Walkerplus, 10 acara telah dibatalkan di daerah Kanto, termasuk festival kembang api Adachi, karena adanya badai pada Hari Sabtu, 20 Juli.

Dibatalkan Karena Alasan Keamanan

Dalam festival kembang api di Funabashi tahun lalu, puing-puing dari kembang api telah menyebabkan kerusakan pada tujuh kapal yang berlabuh di pelabuhan tetangga, yang menyebabkan penyelenggara acara harus mengeluarkan biaya sebesar 12 juta yen untuk perbaikan.

Sementara Festival Irumagawa Tanabata, yang diadakan di Sayama, Prefektur Saitama, juga membatalkan pertunjukan kembang apinya karena adanya keluhan dari warga tentang berbagai masalah keamanan.

Irumagawa, salah satu dari tiga perayaan Tanabata terbesar di daerah Kanto, diadakan kembali tahun lalu setelah istirahat selama dua tahun akibat pandemi dan Olimpiade Tokyo.

Jumlah kembang api yang ditembakkan selama pertunjukan ditingkatkan dari 3.000 menjadi 5.000 tahun lalu, yang mengakibatkan peningkatan lalu lintas pejalan kaki dan kepadatan kerumunan orang, serta menyulitakan untuk berjalan.

Sekitar tiga puluh keluhan tentang kembang api, termasuk polusi suara, masalah sampah, dan penonton yang tidak tertib, telah diajukan kepada pihak berwenang. Dengan demikian, tidak akan ada kembang api selama dua hari liburan Tanabata yang dimulai pada tanggal 3 Agustus.

Lalu Bagaimana?

Panitia penyelenggara telah membuat keputusan untuk membelanjakan lebih banyak uang pada kegiatan lain dan memperkenalkan atraksi baru untuk menggantikan acara kembang api.

Sebagai contoh, mereka berniat untuk menggunakan mesin salju untuk menutupi jalanan di lokasi acara karena acara ini dijadwalkan pada bulan Agustus, yang merupakan bulan terpanas dalam setahun. Mereka juga akan mengundang penari Yosakoi untuk tampil dan menambah jumlah kelompok yang berpartisipasi dalam tarian Awa Odori.