Berita Jepang | Japanesestation.com

Pekan lalu, muncul video viral tentang seorang pemuda yang menendang dan memukul kepala rusa di Taman Nara. Perilaku tidak terpuji yang dilakukan pemuda berusia sekitar 20-an tahun itu memancing amarah penduduk Jepang.

Pihak kepolisian kini mendesak para wisatawan untuk tidak menyakiti dan mengejar rusa yang ada di lingkungan Taman Nara. “Menimbulkan luka serius pada rusa adalah pelanggaran hukum, jadi kami harap tidak ada yang melakukan itu,” ujar petugas.

Pihak kepolisian, pejabat pemerintahan prefektur, dan anggota Nara Deer Preservation Foundation telah membagikan selebaran multi-bahasa yang memuat cara berinteraksi dengan rusa dengan benar. Tak hanya itu, pemerintah prefektur juga telah mengambil langkah untuk menanggapi video yang beredar.

“Kami akan terus bekerja sama dengan lembaga administrasi, sehingga para wisatawan bisa memperlakukan rusa dengan baik,” ujar Nobuyuki Yamazaki sebagai sekretaris jenderal yayasan pelestarian rusa.

Rusa yang berada di kawasan Taman Nara telah dipercaya sebagai utusan para dewa dan telah dilindungi sejak zaman kuno. Dikutip dari Mainichi Shimbun, ada catatan eksekusi terhadap seseorang yang membunuh rusa saat periode Kamakura.

Rusa yang ada di Taman Nara sendiri telah dinobatkan sebagai salah satu monumen alam nasional pada tahun 1957. Pihak yang melukai atau menyebabkan kematian pada rusa akan dianggap merusak properti budaya dan dijatuhi hukuman penjara hingga lima tahun atau denda hingga satu juta yen.