Berita Jepang | Japanesestation.com

Tim nasional (timnas) voli putra Jepang resmi gugur dari ajang Olimpade Paris pada Senin (05/08) lalu. Selama pertandingan berlangsung, Jepang telah unggul pada dua set pertama dengan skor 25-20 dan 25-23, namun Italia berhasil membalik keadaan pada set ketiga dengan skor 27-25. Kemenangan Italia di set ketiga ini berhasil membawa Italia memenangkan set keempat dan kelima dengan skor 26-24 dan 17-15.

Yuki Ishikawa (14) setelah berhasil mencetak skor untuk Jepang (Kyodo).
Yuki Ishikawa (14) setelah berhasil mencetak skor untuk Jepang (Kyodo).

Kapten timnas Jepang, Yuki Ishikawa, menyampaikan rasa frustasinya usai pertandingan. “Saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan, jadi saya merasa bertanggung jawab atas kekalahan ini. Kami membiarkan kemenangan berlalu, tapi kami akan terus melangkah untuk bersaing dengan tim-tim top di dunia,” ujarnya.

Dikutip dari Volleyball World, Italia hanya lebih unggul dalam hal pertahanan, sementara Jepang unggul dalam penyerangan. Ishikawa sendiri berhasil menjadi pencetak skor terbanyak selama pertandingan dengan 32 poin. Sementara Yuji Nishida dan Ran Takahashi berhasil mencetak skor sebanyak 22 dan 16 poin.

Timnas voli putra Jepang berfoto di South Paris Arena setelah pertandingan usai (Kyodo).
Timnas voli putra Jepang berfoto di South Paris Arena setelah pertandingan usai (Kyodo).

“Ini adalah impian kami untuk melaju ke semifinal. Saat ini kami sangat sedih, terutama untuk saya, karena ini menjadi pertandingan terakhir saya bersama Jepang,” ujar Philippe Blain, pelatih asal Prancis. “Kami bisa bangga dengan apa yang kami lakukan di lapangan, tapi selalu menyesal karena kami memiliki peluang untuk menang.”

Gugurnya Jepang dalam kontestasi Olimpiade Paris juga mengakhiri perjalanan Philippe Blain sebagai pelatih Jepang dan Kentaro Takahashi, pemain blok tengah yang memutuskan untuk pensiun sebagai anggota tim nasional. Jepang menjadi satu-satunya wakil Asia yang berlaga untuk kategori voli putra.