Berita Jepang | Japanesestation.com

Jumlah kasus yang melibatkan bakteri Streptococcus Pyogenes telah meningkat tajam di paruh petama tahun 2024, bahkan melampaui jumlah kasus tahun lalu. Bakteri “pemakan daging” ini menyebabkan penyakit Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS), sebuah penyakit yang berpotensi mematikan. Dilansir dari Kyodo News, National Institute of Infectious Disease melaporkan pada 2 Juni lalu bahwa telah menemukan 977 kasus karena bakteri ini, sementara itu terdapat 941 kasus di tahun 2023.

Bakteri Streptococcus Pyogenes kerap dikaitkan dengan radang tenggorokan, namun terkadang menyebabkan kerusakan pada sel–sel tubuh (nekrosis) dan kegagalan banyak organ. Melansir dari Healthline, Jepang mengalami lonjakan kasus STSS sejak dua tahun yang lalu. Menurut Ken Kikuchi, seorang profesor penyakit menular, jumlah kasus di Jepang bisa mencapai angka 2.500 pada tahun ini. “Dengan tingkat infeksi seperti ini, jumlah kasusnya bisa mencapai 2.500 dengan tingkat kematian 30%,” ujarnya.

Kikuchi juga menjelaskan jika luka pada kaki sangat rentan terhadap infeksi bakteri ini, bahkan luka kecil seperti lecet bisa menjadi jalan masuk bakteri ini ke dalam tubuh. Bakteri Streptococcus Pyogenes juga bisa menyebabkan kematian pada pasien lanjut usia dalam waktu 48 jam.