Sebuah gerbang pengendali kerumunan telah dipasang di jalur pendakian Gunung Fuji pada Hari Senin (17/6) menjelang dimulainya musim pendakian pada tanggal 1 Juli tahun ini.
Gunung Fuji, yang telah lama menjadi simbol Jepang, dulunya merupakan tempat untuk berziarah. Saat ini, gunung tersebut telah menarik puluhan ribu pengunjung yang mendaki ke puncaknya untuk menyaksikan matahari terbit. Kondisi ini mengakibatkan pada overturisme dan meninggalkan berton-ton sampah.
Gubernur Yamanashi, salah satu dari dua prefektur yang menjadi rumah bagi gunung tersebut, mengatakan bahwa tindakan tambahan diperlukan untuk mengendalikan kepadatan di lereng bawah gunung tersebut.
Akibat para turis yang memadati sebuah area minimarket di baru-baru ini di Kota Fujikawaguchiko, pemerintah kota tersebut memasang layar hitam besar di sepanjang trotoar untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji. Tempat yang menjadi sebuah tren di media sosial dengan sebutan "Gunung Fuji Lawson" tersebut, mengganggu bisnis, lalu lintas, dan kehidupan masyarakat setempat.
Gerbang di Gunung Fuji dipasang sebagai bagian dari serangkaian aturan baru yang diperkenalkan oleh pemerintah prefektur tahun ini untuk mengatasi masalah keselamatan, lingkungan dan kepadatan yang terus meningkat di gunung tersebut.
Gerbang yang baru dipasang akan ditutup antara pukul 16.00 dan 03.00 pagi untuk mengunci mereka yang belum memesan penginapan di sebuah pondok di sepanjang jalur Yoshida, yang digunakan oleh sebagian besar pendaki. Langkah ini dilakukan terutama untuk menghentikan "pendakian peluru", atau mereka yang bergegas menuju puncak tanpa istirahat yang cukup, yang dianggap sebagai risiko keselamatan utama.
Hanya 4.000 pendaki yang akan diizinkan untuk memasuki jalur tersebut per hari.
Di bawah sistem yang baru, para pendaki harus melakukan reservasi secara daring dan memilih antara mendaki satu hari atau bermalam di salah satu dari beberapa pondok di sepanjang jalur pendakian. Ada biaya pendakian wajib sebesar 2.000 yen dan donasi opsional sebesar 1.000 yen untuk konservasi.
Sebuah kode QR dikirim ke ponsel pintar para pendaki untuk dipindai di pintu gerbang, yang berada di tengah-tengah pendakian di area yang dikenal sebagai stasiun kelima, tempat dimulainya jalur pendakian Yoshida.
Prefektur Shizuoka, yang juga memiliki bagian dari gunung ini, tidak memberlakukan pembatasan pendakian. Pada tanggal 10 Juni, mereka telah memulai sistem pendaftaran online di mana para pendaki mengisi rencana pendakian mereka dan dianjurkan untuk tidak mendaki setelah jam 4 sore.