Pada Bulan Mei, Pemerintah Jepang telah mencatat setidaknya terdapat 3,04 juta pengunjung asing yang mengunjungi negara tersebut, menandai peningkatan 60,1% dari tahun sebelumnya dan melampaui ambang batas 3 juta selama tiga bulan berturut-turut, didorong oleh lemahnya yen.
Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) memuji jumlah wisatawan yang tinggi karena musim liburan di Tiongkok dan peningkatan penerbangan dan kapal yang datang dari Asia Timur.
Jumlah pengunjung asing dari lebih dari selusin negara dan wilayah, termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat, mencapai rekor tertinggi untuk Bulan Mei.
Dari Januari hingga Mei, jumlah pengunjung mencapai 14,64 juta, meningkat 6,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19, menurut data yang dirilis pada Hari Rabu (19/6).
Berdasarkan negara dan wilayah, Korea Selatan memiliki jumlah pengunjung tertinggi yaitu 738.800, meningkat 43,3 persen dari tahun sebelumnya dan 22,4 persen dari tahun 2019. Tiongkok menyusul dengan 545.400 pengunjung, meningkat lebih dari empat kali lipat dari tahun sebelumnya, namun masih 27,9 persen lebih rendah dari tahun 2019.
Taiwan berada di peringkat ketiga dengan 466.000 pengunjung, meningkat 53,6 persen dari tahun lalu dan 9,3 persen dari tahun 2019. Amerika Serikat memiliki 247.000 pengunjung, naik 34,7 persen dari tahun sebelumnya dan 57,4 persen lebih tinggi dari Mei 2019, menurut data awal dari organisasi tersebut.
Komisioner Badan Pariwisata Jepang, Ichiro Takahashi, dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa jika peningkatan kedatangan saat ini terus berlanjut, jumlah total pengunjung pada tahun 2024 dapat melampaui rekor tahunan 31,88 juta yang ditetapkan pada tahun 2019.
Jumlah orang Jepang yang bepergian ke luar negeri pada bulan pelaporan naik 39,4 persen dari tahun sebelumnya menjadi 941.700 orang, tetapi masih 34,5 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019.