Pemerintah Jepang memutuskan pada Jumat (14/5) ini bahwa pihaknya akan memperluas status darurat COVID-19 ke 3 prefektur tambahan guna mencegah bertambahnya kasus baru menjelang Tokyo Olympic pada musim panas mendatang.
Ketiga prefektur tersebut, yakni Hokkaido, Okayama dan Hiroshima akan menghadapi pembatasan lebih ketat mulai Minggu, 16 Mei hingga 31 Mei mendatang, ujar Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab dalam respons penanganan virus corona.
Pemerintah awalnya berencana untuk menempatkan Okayama dan Hiroshima dalam status kuasi-darurat yang telah berlaku di Hokkaido, namun sebuah panel ahli mengatakan perlu adanya langkah yang lebih kuat.
Perdana Menteri Yoshihide Suga pundijadwalkan untuk meresmikan keputusan pada rapat satuan tugas di malam hari ini sebelum mengadakan konferensi pers.
Enam prefektur Jepang, termasuk Tokyo dan Osaka sudah dalam status darurat, dengan restoran diminta untuk menahan diri dari menyajikan alkohol dan tutup pada jam 8 malam. Toserba dan fasilitas komersial utama lainnya juga diminta untuk tutup sementara atau tutup lebih awal, dan kehadiran di konser dan pertandingan olahraga telah dibatasi 5.000 orang saja.
Kasus virus corona di Jepang memang telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan jumlah infeksi baru harian mencapai 6.000 dan adanya laporan dari pasien COVID-19 yang meninggal di rumah karena rumah sakit berjuang untuk mengosongkan tempat tidur. Penyebaran varian virus yang lebih mudah menular dan pemberian vaksin yang lambat juga memperburuk situasi.
Jepang memang memiliki tingkat vaksinasi terburuk di antara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan karena baru memberikan satu suntikan vaksin hanya pada 3% populasi Jepang.
"Akan sulit untuk memperbaiki situasi ini kecuali kita mengambil tindakan sekuat mungkin," kata Satoshi Kamayachi, anggota dewan eksekutif di Asosiasi Medis Jepang yang merupakan anggota di panel ahli.
Pemerintah juga berencana akan memperluas status kuasi darurat ke tiga prefektur lainnya, yaitu Gunma, Ishikawa dan Kumamoto.
Sebelumnya, diketahui bahwa delapan prefektur di Jepang, Hokkaido, Saitama, Chiba, Kanagawa, Gifu, Mie, Ehime dan Okinawa tengah berada dalam keadaan semu darurat, sementara Tokyo, Aichi, Kyoto, Osaka, Hyogo dan Fukuoka berada dalam status darurat penuh.
Kedelapan prefektur di atas memungkinkan gubernur untuk mementapkan beberapa tindakan, termasuk meminta restoran untuk tutup lebih awal dengan denda hingga 200.000 yen untuk ketidakpatuhan, sementara prefektur dengan status darurat penuh memiliki batasan yang lebih ketat dan denda yang lebih besar.