Berita Jepang | Japanesestation.com

Bagi kita yang dibesarkan di luar Jepang, konsep bar Hostess Jepang itu cukup membingungkan, dimana model bisnis mereka dibangun dengan membebankan harga tinggi bagi pelanggan hanya untuk duduk, minum, dan berbicara dengan wanita muda yang menarik. Tentu saja tanpa kegiatan seksual di dalamnya. Karena bisnis hostes di Jepang bukanlah rumah bordil atau tempat prostitusi.

Seorang hostes Jepang akan dianggap sukses apabila dia berhasil menarik perhatian pelanggan dan berperilaku baik serta menyenangkan pelanggannya. Mereka harus memiliki kemampuan bersosialisasi tingkat tinggi dan mampu menarik pelanggan untuk melakukan hal yang dia inginkan seperti membeli minuman termahal di bar tersebut. Dia juga harus bisa merubah pelanggan biasa menjadi pelanggan langganan yang akan datang secara teratur. Namun, apakah sikap baik mereka di depan pelanggan adalah benar adanya? Sebuah postingan twitter yang satu ini memperlihat secarik memo yang berisikan pandangan seorang hostes Jepang sebenarnya kepada pelanggannya.

Seorang teman dari pengguna twitter @otamiotanomi baru-baru ini mengajaknya minum-minum di bar, dan selama percakapannya dengan salah satu hostes memberinya kartu nama (hostes punya kartu nama di Jepang). Ini cara yang cerdas, untuk membantu menciptakan perasaan koneksi emosional, agar kalian dapat datang melihatnya di bar tersebut lagi.

Namun, ketika @otamiotanomi pulang dan membalikan kartu, dia menemukan hostes itu telah memberikan kartu yang salah, karena bagian belakangnya penuh dengan catatan tulisan tangannya. Hostes itu telah menyimpan catatan tertulis tentang pelanggan mana yang dia layani minggu itu. Namun, alih-alih menuliskan nama pelanggan, ia menyebut mereka dengan beberapa nama panggilan yang tidak pantas, seperti:

23 (Senin): Botak, Brewokan 24 (Selasa): Brewokan 25 (Rabu): Botak, Brewokan 26 (Kamis): Gendut, Brewokan 27 (Friday): Botak

Catatan tersebut menjelaskan bahwa sikap baik hostes di depan pelanggan adalah sesuatu yang fana. Sehingga beberapa netizen Jepang ikut berkomentar mengenai postingan ini. Bahkan ada yang iseng menanyakan apakah otamiotanomi juga botak, gendut dan brewokan. Bagaimana menurut kalian mengenai Hostess Bar di Jepang?

(featured image : Disposable workers)