Berita Jepang | Japanesestation.com

Sementara itu, salah satu staf humas di sebuah biro jodoh mengatakan bahwa meski banyak orang berpikir bahwa menjadi lajang sangat nyaman, mereka tetap kesepian karena terpaksa terus di rumah. Hal inilah yang membuat kencan online meningkat.

IBJ Inc. yang berbasis di Tokyo pun menawarkan berbagai layanan kencan. Setelah status darurat pertama Jepang dicabut, perusahaan ini melihat adanya peningkatan konsultasi dan pertemuan one-on-one untuk calon pasangan hidup potensial. Pada Oktober 2020, tercatat 42.680 kencan online one-on-one dan angka pasangan yang bertemu lewat layanan mereka meningkat, sebanyak 9.700 pasangan.

angka perceraian Jepang menurun japanesestation.com
Ilustrasi pasangan Jepang. (pakutaso.com)

Menurut sebuah survei yang dilakukan perusahaan penelitian pengantin Recruit Co.'s, dilaporkan bahwa 41,6% responden yang memiliki keinginan untuk menikah mengatakan bahwa rasa untuk menikah mereka meningkat akibat krisis virus corona. Sementara itu, 37,5% mengatakan bahwa keinginan untuk mendapatkan pasangan hidup lebih kuat.

Di sisi kencan online, 45,5% responden mengatakan bahwa “pengeluaran lebih rendah dibandingkan di dunia nyata,”sementara 35,8% mengatakan "bisa bertemu orang tanpa khawatir dengan orang si sekitar kita,” dan 35,6% menyukai program ini karena "menawarkan waktu yang lebih bebas dibanding dengan di dunia nyata."

Sayangnya, berbanding terbalik dengan meningkatnya popularitas kencan online, angka pernikahan di 2020 menurun drastis. Menurut Statistik Vital 2020 Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, ada 537.583 pernikahan, 78.069 lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

pernikahan di Jepang japanesestation.com
Ilustrasi pasangan yang menikah (pakutaso.com)

Data tersebut nampaknya merupakan reaksi terhadap 2019, ketika pernikahan meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir berkat tren pasangan yang bergegas menikah saat masih era Heisei (1989-2019), dan untuk pernikahan yang berlangsung di tahun pertama era Reiwa. Kendati demikian, banyak juga yang menegaskan bahwa jumlah itu akibat efek pandemi virus corona.

Dan mungkin alasan terakhir lebih masuk akal. Pasalnya, semua dunia mengalaminya. Di AS misalnya, angka pernikahan turun lebih dari 330.000 dibandingkan sebelumnya saat pandemi belum menyerang dengan faktor ekonomi menjadi alasannya.

fenomena jepang parasite single japanesestation.com
Ilustrasi single. (pakutaso.com)

Professor Masahiro Yamada, seorang ahli dalam sosiologi keluarga di Chuo University yang menciptakan istilah "parasite single" dan "konkatsu"-- dua kata terkait pencarian pasangan -- mengatakan bahwa meski keinginan untuk menikah meningkat, bisa atau tidaknya kita menikah adalah isu berbeda.

“Contohnya, saya tidak yakin bahwa seseorang dengan keuangan yang ditanggung orang tuanya dapat menikah dengan seseorang yang belum stabil secara finansial. Hasilnya, saya menduga bahwa tren tersebut dapat meningkatkan lebih banyak yang melajang dan kelahiran yang lebih sedikit pun akan lebih cepat,” tuturnya.

Nah, kalau menurut teman-teman bagaimana nih soal kencan online ini? Jawab di komentar ya!