Berita Jepang | Japanesestation.com

“Aku ingin terus meminum minuman ini dan memastikan hatiku mendapat hari libur”

Ya, itulah yang dikatakan oleh Tadasu Masuda, seorang PNS paruh baya yang tinggal di Kobe, area Kansai tentang kebiasaan barunya: menjalani hal yang dikenal sebagai “hari hati istirahat” di Jepang dengan mencoba berbagai varian brand bir alcohol-free (non-alkohol) yang sedang in di Jepang.

Bir-bir tersebut rupanya terasa jauh lebih baik dari yang ia bayangkan. Masuda sendiri  memang masih belum berhenti meminum bir biasa, namun kini ia berjanji untuk mulai menguranginya.

"Saya ingin tetap meminumnya sambil memastikan hati saya mendapatkan istirahat,” ujarnya.

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Jepang kini rupanya memicu booming-nya bir non-alkohol. Menurut Asahi, penjualan bir rendah dan non alkohol tahun ini mengalami kenaikan sebesar 20% dari tahun lalu. Asahi juga telah meluncurkan label bir rendah alkoholnya, "Beery" dan berencana untuk memperluas line-up birnya.

bir non alkohol jepang japanesestation.com
"Beery" produksi Asahi (just-drinks.com)

Sementara itu rival utama Asahi, Kirin, memperkirakan volume penjualan bir ini akan melonjak hingga 23% tahun ini setelah adanya kenaikan sekitar 10% di tahun 2020 dan baru-baru ini, Kirin juga baru saja me-remake salah satu dari bir non-alkohol utamanya.

Meningkatnya waktu di rumah membuat para peminum Jepang bebas dari nomikai di mana biasanya bir yang dipesan hanyalah bir sejenis untuk diminum bersama teman-teman. Karena itulah hal ini membuat penjualan cocktail berkualitas tinggi menigkat.

Nah, meningkatnya penjualan bir non-alkohol juga didorong dengan adanya pengingat di media-media agar kita harus tetap menjaga kesehatan selama pandemi. Hal ini juga membuat produsen bir non-alkohol meningkatkan rasa bir yang dulunya dikenal sebagai bir yang terlalu encer atau hambar.

bir non alkohol jepang japanesestation.com
Bir non-alkohol di Jepang (livedoor.jp)

Booming-nya bir non alkohol di Jepang ini sebenarnya termasuk langka dan menjadi awal bagus karena Jepang tengah menghadapi penurunan permintaan bir seiring semakin menuanya populasi penduduk Jepang dan karena anggur dan minuman beralkohol lainnya semakin populer.

Konsumsi bir Jepang juga telah berkurang lebih dari setengahnya dalam dua dekade terakhir, dan pandemi memperburuknya karena restoran dan bar terpaksa tutup lebih awal. Total penjualan bir Asahi yang didominasi oleh merek andalannya, Super Dry juga turun 16% pada tahun lalu. Sementara Kirin yang memiliki lebih banyak pilihan bir, mengalami penurunan penjualan sebanyak 5 persen.

Ternyata begitu ya faktanya?

Rasa lebih enak?

Meningkatnya penjualan bir non-alkohol sebenarnya tekah meningkat di berbagai negara. Namun, pandemi yang membuat tren bir non-alkohol di Jepang melonjak ini sangat mengejutkan. Pasalnya, pada 2019 silam, penjualan bir rendah alkohol dan non-alkohol di Jepang hanya berkisar di bawah 5%, sangat rendah.

Mungkinkah rasanya yang lebih enak jadi faktornya?

Ya, sama seperti perodusen bir lain, CEO Suntory Takeshi Niinami mengatakan bahwa pihaknya berhasil membuat rasa bir non-alkohol semakin dekat dengan bir biasa.

bir non alkohol jepang japanesestation.com
Cocktail non-alkohol di Jepang (livedoor.jp)

Untuk mencapainya, mereka telah berjuang untuk mengurangi aroma buatan dan pemanis buatan yang digunakan untuk membuat rasa serupa melalui fermentasi biasa. Ada juga produsen yang mengadopsi metode produksi yang memungkinkan agar rasa bir tetap terjaga.

“Tentu saja aspek kesehatan diperhatikan... tapi hanya rasa yang berkembang lah yang membuat orang-orang tertarik,” ujar Niinami.

Langkah serupa pun dilakukan Asahi' dengan bir rendah alkoholnya, "Beery," yang dibuat dengan menggunakan ekstrasi alkohol yang lebih lambat dan dicap memiliki rasa yang lebih kental dan “umami” dibanding alternatif bir lain. Asahi juga berencana untuk menambah varian produk rendah dan tanpa alkohol lain serta bertujuan untuk menambah varian produknya menjadi 3 kali lipat per 2025.  

bir non alkohol jepang japanesestation.com
Bir non-alkohol di Jepang (REUTERS)

Kirin juga meluncurkan bir non-alkohol miliknya, "Green's Free" pada Februari lalu dengan mengklaim bahwa bir itu memiliki malt dengan kualitas lebih tinggi dari pesaingnya.

Menurut Kazuo Matsuyama, kepala pemasaran lokal Asahi, menurunnya penjualan bir biasa artinya waktunya membuat bir yang tidak biasa kan?