Berita Jepang | Japanesestation.com

Virus COVID-19 memang membawa banyak dampak buruk, salah satunya kehancuran bisnis dan kesulitan keuangan. Bahkan, menurut laporan mingguan Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin (28/12) lalu, kini total pekerja yang harus kehilangan pekerjaan mereka akibat pandemi virus corona mencapai 79.522 orang. Hampir 80 ribu!

Menurut laporan Jiji Press via Nippon.com, dari total angka tersebut, 38.009 orang di antaranya merupakan pegawai non-tak tetap. Sementara itu,16.717 orang merupakan pegawai di bidang manufaktur dan lebih dari 10.000 sisanya bekerja di bidang sektor makanan dan minuman serta industri retail.

Jika dilihat berdasarkan prefektur, 19.318 orang bekerja di Tokyo, diikuti dengan 6.657 di Osaka dan 4.696 di Aichi.

Angka per bulan terkait pekerja yang kehilangan pekerjaan mencapai angka tertingginya di bulan Desember ini dengan jumlah 5.199 orang di seluruh penjuru Jepang per Jumat lalu, bertambah dari saat bulan November dengan total 5.193 orang. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan bulanan untuk pertama kalinya sejak 3 bulan terakhir.

Sementara itu, angka mingguan para pekerja ini mencapai titik tertingginya di angka 1.783 orang per Jumat lalu. Sangat jauh jika dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya yang masih berkisar di angka 1.000 orang.