Beberapa waktu lalu, JS sempat membahas tentang Ito Hirobumi, Samurai yang Menjadi Perdana Menteri Jepang. Nah, bagaimana kalau kali ini kita berkenalan dengan perdana menteri Jepang yang memimpin Perang Dunia II dulu? Ya, ia adalah Hideki Tojo, perdana menteri Jepang yang terkenal sebagai “Hitler”-nya Jepang. Simak biografinya di bawah!
Hideki Tojo adalah seorang jenderal sekaligus perdana menteri yang memimpin Jepang saat Perang Dunia II, pada tahun 1941-1944. Seperti sudah disebutkan di atas, perdana menteri Jepang satu ini memang bisa dianggap sebagai “Hitler”-nya Jepang karena kekejamannya yang tak segan membunuh musuhnya tanpa pandang bulu.
Perdana menteri Jepang di Periode Showa ini dilahirkan di Tokyo pada 30 Desember 1884. Sebelum menjadi perdana menteri, ia belajar di Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Setelah lulus, Tōjō menjabat sebegai atase militer di Kedutaaan Besar Jepang di Berlin setelah Perang Dunia I. Tojo memang brilian, ia merupakan seorang administrator terhormat dan komandan yang terampil sekaligus tegas. Karena prestasinya, saat kembali ke Jepang pada tahun 1928, Hideki Tojo ditunjuk sebagai komandan Resimen Infanteri pertama Jepang. Nah, pada tahun 1937, ia ditunjuk menjadi kepala staf Tentara Kwantung di Manchuria, Cina. Setelah kembali lagi ke tanah airnya, Tojo diangkat menjadi wakil menteri perang dan mulai mengambil alih kendali militer Jepang serta meningkatkan kontrol peraturan luar negeri Jepang dengan menandatangi Pakta Triparitit dengan Jerman dan Italia pada tahun 1940, membuat Jepang menjadi salah satu “Axis Power.”
Awal karirnya sebagai perdana menteri Jepang dimulai pada Oktober 1940. Setelah ia diangkat menjadi menteri peperangan pada bulan Juli 1940, ia mulai bertikai dengan Perdana Menteri Jepang saat itu, Pangeran Fumimaro Konoye yang berjuang untuk mereformasi pemerintahannya dengan mendemiliterisasi politiknya. Nah, pada bulan Oktober, Konoye mengundurkan diri dari jabatannya karena pertikaiannya dengan Tojo, yang akhirnya menggantikannya sebagai perdana menteri. Akhirnya, Tojo memegang jabatan sebagai perdana menteri, menteri militer dan menteri perang serta mengambil alih jabatan menteri perdagangan dan industri.
Tojo yang telah menjadi seorang diktator pun menjanjikan sebuah “New Order in Asia,” dan memimpin penyerangan Jepang pada Peal Harbor meski banyak tentangan dari jenderal-jenderal di Jepang. Di bawah kepemimpinannya yang agresif, ia berhasil menguasai wilayah Indocina dan Pasifik Selatan. Meskipun begitu, Hideki Tojo tak dapat mempertahankan kekuasaannya dari Amerika yang mulai menjatuhkan Jepang perlahan-lahan. Saat Saipan jatuh ke tangan tentara Amerika, pemerintahan Tojo pun hancur. Pada Juli 1944, ia pun mengundurkan diri dari jabatannya. Tojo pun menghabiskan hari-harinya jauh dari kekuasaan.
Kekalahan Jepang membuat Tojo frustasi dan mencoba untuk bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri dengan sebuah pistol American 38 meski ia diselamatkan oleh seorang dokter Amerika yang memberinya transfusi darah. Ia pun akhirnya tewas setelah dieksekusi atas tuduhan kejahatan perang oleh pengadilan internasional dan dihukum gantung pada 22 Desember 1948. Kematiannya ini masih menimbulkan perdebatan. Pasalnya, namanya ada dalam daftar pejuang Jepang yang namanya diabadikan dalam Kuil Yasukuni meski ia adalah seorang penjahat perang.
Nah, itulah biografi Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang yang memimpin Jepang saat Perang Dunia II berlangsung!
Sumber: