Agama Islam masuk ke Jepang sekitar abad ke-19, tepatnya di tahun 1877 melalui perdagangan. Islam menjadi agama terakhir yang dikenal di Jepang, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia. Di masa itu juga beredar kisah hidup Nabi Muhammad yang telah diterjemahkan ke bahasa Jepang. Hubungan diplomatik antara Jepang dengan Turki Utsmaniyah juga menyebabkan penyebaran agama Islam di Jepang semakin luas.
Menyebarnya agama Islam menyebabkan adanya orang Jepang yang kemudian memeluk agama Islam. Berikut adalah empat orang Jepang pertama yang beragama Islam.
Shotaro Noda
Shotaro Noda menjadi orang Jepang pertama yang memeluk agama Islam. Sebagai wartawan di era Meiji, Noda ditugaskan ke Turki dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik dan mengajarkan budaya Jepang di sana. Sesampainya di Turki, ia berkenalan dengan Abdullah Guillaume yang kemudian mengantarnya masuk ke agama Islam. Setelahnya, Noda mengganti namanya menjadi Abdul Haleem Noda dan kembali ke Jepang.
Torajiro Yamada
Torajiro Yamada menjadi orang kedua yang memeluk agama Islam. Menggantikan tugas Noda sebagai diplomat di Istanbul tahun 1893, Yamada memutuskan untuk mengikuti jejak Noda dan mengubah namanya menjadi Abdul Khalil Yamada.
Bumpachiro Ariga
Sebagai seorang pedagang, Bumpachiro Ariga pergi ke Bombay, India di tahun 1900. Di sana ia terpesona dengan kemegahan masjid yang ada di Bombay. Setelahnya, Ariga memutuskan untuk memeluk agama Islam dan megubah namanya menjadi Ahmad Ariga. Keputusan ini menjadikannya sebagai orang Jepang ketiga yang masuk ke agama Islam.
Mitsutaro Yamaoka
Pertemuan Mitsutaro Yamaoka dengan seorang ulama Rusia bernama Abdul Rashid Ibrahim di India ternyata membawanya mempelajari agama Islam dan memutuskan untuk mualaf. Yamaoka kemudian dikirim untuk menjalankan ibadah haji dan memperkuat hubungan diplomatik Jepang dengan Arab Saudi. Sepulangnya dari Makkah, Yamaoka mengubah namanya menjadi Omar Yamaoka. Sepanjang perjalanannya, Yamaoka membuat catatan untuk kepentingan dokumentasi.