Berita Jepang | Japanesestation.com

Kyushu University yang terletak di Fukuoka telah bekerja sama dengan sebuah produsen peralatan medis untuk menawarkan sebuah test kit antibodi virus corona yang memanfaatkan ulat sutera. Dengan adanya test kit ini, masyarakat pun dapat melakukan tes tanpa harus datang ke institusi kesehatan.

Dilansir dari Kyodo News, Kaico Ltd. dan Protects Co. di Wako, Prefektur Saitama kini telah bergabung dalam mengembangkan mail-in kit yang mewajibkan orang-orang untuk mengirimkan sedikit sample darah mereka. Protects sendiri telah memulai layanan tes pada 12 Oktober lalu, dengan perusahaan dan organisasi sebagai targetnya.

virus corona tes japanesestation.com
Test-kit untuk mengambil sampel darah (kyodonews.net)

Menurut kedua perusahaan ini, setiap test kit akan dihargai sekitar 5.000 yen (sekitar 700.000 rupiah) dan akan membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mendapatkan hasilnya.

Kyushu University memang telah dikenal dengan penelitian ulat sutera-nya yang telah berjalan sejak 100 tahun lalu. Dan kini, Takahiro Kusakabe, seorang professor di Departemen Ilmu Bioresource, menemukan bahwa salah satu dari 450 spesies ulat sutera yang diteliti di universitas tersebut dapat memproduksi sejenis protein yang dapat digunakan dalam produksi vaksin.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Kusakabe pun akhirnya berhasil mengembangkan sebuah protein buatan yang memiliki struktur identik dengan protein yang ada di permukaan virus corona. Protein ini pun digunakan untuk mengembangkan kit yang dapat mendeteksi adanya antibodi virus corona dalam darah mereka yang melakukan tes.

Tidak seperti tes polymerase chain reaction (PCR) yang bisa meihat apakah seseorang tengah terinfeksi virus mematikan tersebut, tes antibodi ini dapat menentukan apakah sebelumnya seseorang pernah terinfeksi virus tersebut.

"Hal ini bisa membantu menurunkan risiko infeksi di antara para karyawan,” ujar Kenta Yamato, presiden Kaico, saat menjelaskan bagaimana tes antibodi ini dapat membuat perusahaan memperingatkan para karyawan yang terbukti negatif untuk menghindari melakukan perjalanan ke luar negeri.

Kini, Kaico dan Protects tengah memperbesar kapasitas tes dari 3.000 per minggu menjadi 10.000 tes per minggu.