Berita Jepang | Japanesestation.com

Pemerintah Tokyo telah mengonfirmasi pasien pertamanya dengan varian virus yang dikenal sebagai "double mutant" yang berkontribusi pada lonjakan tajam kasus COVID-19 di India dalam beberapa pekan terakhir.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada 26 April bahwa pasien tersebut adalah seorang wanita berusia 80-an, yang keluar dari rumah sakit pada awal bulan ini.

Double mutant atau yang juga dikenal dengan B.1.617 ini mengandung dua mutasi dari virus corona. Satu mutasi membuat virus sangat menular sementara yang lain diyakini membuat virus lebih kebal terhadap vaksin.

Koike mengatakan penemuan double mutant akan menambah perjuangan ibu kota melawan virus corona, karena mereka juga berjuang untuk bergulat dengan virus varian lain yang pertama kali ditemukan di Inggris tahun lalu.

tokyo olympic 2020 flu spanyol japanesestation.com
Gubernur Tokyo Yuriko Koike (Getty Images)

"Sangat menakutkan bahwa banyak hal tentang double mutant yang masih belum diketahui," katanya. "Tahun ini, kami berjuang melawan sesuatu yang sebagian besar belum diketahui."

Menurut pemerintah pusat, 21 kasus double mutant telah terdeteksi di Jepang hingga saat ini. Semua kasus kecuali wanita Tokyo di atas ditemukan selama pemeriksaan para pelancong di bandara.

Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato pun mengatakan pada hari yang sama bahwa pemerintah pusat akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan terhadap double mutant, termasuk memperkuat langkah-langkah untuk mencegah virus dan memantau penyebaran varian saat kementerian kesehatan bekerja untuk menganalisisnya.

Semoga varian virus baru ini segera berkurang ya!