Pada Senin (24/5) lalu, U.S. CDC (Centers for Disease Control and Prevention) memperbarui peraturan bagi warga Amerika yang berencana untuk bepergian ke Jepang, mendorong U.S. State Department (departemen yang mengurus urusan luar negeri Amerika) untuk melakukan hal yang sama. Dan kini, kedua organisasi tersebut telah memasukkan Jepang ke dalam negera dengan risiko Level-4, peringkat tertinggi risiko COVID-19. CDC juga meminta agar “pelancong harus menghindari perjalanan ke Jepang,” sementara State Department terkesan lebih tegas dengan mengatakan: “Jangan pergi ke Jepang.”
Revisi peraturan tersebut dibuat menyusul sebuah evaluasi terbaru CDC terkait situasi virus corona di Jepang. Kendati rincian akan hal ini tak disebutkan dalam peraturan tersebut, penyebaran vaksin di Jepang yang sangat rendah jika dibandingkan dengan Amerika, masih menjadi masalah utama. Hingga saat ini, Jepang masih melakukan vaksinasi terhdap para lansia, dengan vaksinasi bagi masyarakat imum dipekerkirakan belum akan dimulai hingga Juli mendatang.
Faktor lainnya adalah dugaan bahwa rendahnya angka laporan infeksi di Jepang adalah hasil dari berbagai kritik yang mengklaim bahwa negara satu ini memiliki tingkat tes yang rendah. Meski kritik tersebut bukanlah hal baru lagi, angka tes yang tak memadai dapat berujung pada tidak akuratnya angka laporan kasus akibat varian virus COVID-19 baru yang bermutasi.
“Pelancong yang telah selesai melakukan vaksinasi juga berisiko terinfeksi dan sebaiknya menghindari semua perjalanan ke Jepang,” begitu bunyi peringatan dari CDC dalam pernyataannya.
State Department juga merekomendasikan agar seluruh warga Amerika yang tengah berada di Jepang dan tak memiliki status kependudukan tetap agar segera meninggalkan negeri matahari terbit itu.
Melihat situasi Jepang yang masih menutup jalur pariwisata dari luar negeri ke negaranya, peringatan baru State Department ini ditujukan pada mereka yang ingin pergi ke Jepang dengan alasan bisnis, keluarga, dan alasan “yang dimaafkan” lainnya.
Hmm, apakah dengan adanya peraturan ini membuat kontingen olimpiade AS tak akan bertanding di Tokyo Olympic pada Juli mendatang? KIta lihat saja nanti!